Minggu, 09 Januari 2011

Dampak dan Keuntungan Teknologi Bluetooth

Kelebihan Bluetooth
Teknologi Bluetooth memberikan beberapa keuntungan kepada pengguna. Dengan metode jaringan ad hoc, komunikasi dengan Bluetooth sangat menarik serta meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Kelebihan teknologi Bluetooth antara lain:
- Tanpa kabel
Teknologi Bluetooth menggantikan kabel dengan hubungan komunikasi yang bervariasi seperti hubungan mouse, keyboard, printer, modem, wireless headset, microphone yang terhubung ke komputer atau mobile phone.
-  Kemudahan dalam pertukaran file
Bluetooth memungkinkan pertukaran file di antara dua perangkat. Sebagai contoh, laptop para peserta rapat dapat saling bertukar informasi/data dengan peserta lainnya. Mobile phone berteknologi Bluetooth dapat bertindak sebagai modem bagi laptop.
-  Sinkronisasi tanpa kabel
Bluetooth menyediakan sinkronisasi tanpa kabel secara otomatis dengan perangkat Bluetooth lainnya. Sebagai contoh, informasi pribadi di dalam address book dan date books dapat disinkroniasi anatara PDA, laptop, mobile phone, dan perangkat lainnya.
-  Aplikasi nirkabel yang otomatis
Bluetooth mendukung fungsi-fungsi aplikasi wireless otomatis. Tidak seperti sinkronikasi yang sifatnya lokal, aplikasi wireless otomatis berinterface dengan LAN dan internet.
-  Hubungan internet
Teknologi Bluetooth didukung oleh banyak perangkat dan apliakasi antara lain mobile phone, PDA, dan laptop. Suatu hubungan internet dapat dibentuk jika perangkat-perangkat tersebut dapat saling berhubungan.
Model Jaringan Bluetooth
Teknologi Bluetooth adalah teknologi yang berbasis pada jaringan Ad Hoc yang secara dinamik dapat berhubungan dengan perangkat yang terpisah. Disebut jaringan Ad Hoc karena tidak mempunyai konfigurasi jaringan yang tetap. Dalam jaringan Bluetooth, piconet master mengatur perubahan topologi di dalam jaringan. Disebabkan oleh perangkat yang selalu berubah, maka jaringan harus dapat melakukan konfigurasi ulang secara langsung untuk mengadaptasi topologi yang dinamik. Ruting yang diterapkan protokol Bluetooth memungkinkan master membuat dan mengatur perubahan jaringan.
Arsitektur Protokol Bluetooth
Bluetooth Protocol Stack
Protokol Bluetooth dibentuk dari protokol inti Bluetooth dan protokol-protokol lain yang diadopsi ke dalam Bluetooth. Protokol-protokol di dalam Bluetooth adalah sebagai berikut:
Di dalam perancangan protokol Bluetooth, prinsip utamanya adalah mendayagunakan semaksimal mungkin protokol-protokol yang sudah ada. Protokol-protokol tersebut juga akan membantu dalam adaptasi aplikasi untuk dapat bekerja dengan Bluetooth dan menjamin aplikasi tersebut bekerja dengan baik.
Protokol di Arsitektur Bluetooth
Bluetooth protocol stack dapat dibagi ke dalam empat layer seperti :
Layer Protokol Protokol di Stack
Bluetooth core protocol ? Baseband
– LMP ? L2CAP
– SDP
Cable replacement protocol ? RFCOMM
Telephony control protocol ? TCS Binary
– AT-commands
Adopted protocol ? PPP
– UDP/TCP/IP
– OBEX
– WAP ? vCard
– vCal
– IrMC
– WAE
Selain itu juga terdapat Host Controller Interafce (HCI) yang melakukan perintah-perintah yang menghubungkan baseband controller, link manager, dan akses kle hardware stayur dan control register.
Bluetooth core protocol
- Baseband
Baseband dan link control layer memungkinkan physical RF link antara unit-unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF Bluetooth adalah sistem Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) dimana paket ditransmisikan dalam time slot dan frekuensi yang telah ditetapkan. Lapisan ini menggunakan prosedur inquiry dan paging untuk mensinkronkan frekuensi hopping transmisi dan clock dari perangkat Bluetooth yang berbeda.
Baseband menyediakan dua macam saluran fisik: Synchronous Connection-Oriented (SCO) dan Asynchronous Connectionless (ACL). Paket ACL hanya diperuntukkan untuk data saja, sedangkan paket SCO terdiri dari audio saja atau kombinasi audio dan data.
- Link Manager Protocol (LMP)
LMP bertugas membentuk hubungan antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek keamanan seperti authentication dan enkripsi. Selain itu juga mengatur daya dan kinerja dari perangkat radio Bluetooth dan kondisi hubungan suatu unit Bluetooth di dalam piconet.
- Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP melakukan adaptasi terhadap protokol di layer atas melalui baseband. L2CAP dapat bekerja secara parallel dengan LMP dimana L2CAP melakukan layanan ke layer atas ketika isi data tidak terkirim pada pesan LMP. L2CAP menyediakan layanan data connection-oriented dan connectionless ke protokol di layer atas dengan kemampuan multiplexing, segmentation and reassembly, dan group abstraction. L2CAP membolehkan protokol di level atas untuk mengirim dan menerima paket data L2CAP yang besarnya sampai dengan 64 kbytes. L2CAP hanya diperuntukkan bagi saluran ACL.
- Service Discovery Protocol (SDP)
SDP merupakan bagian yang sangat penting di dalam Bluetooth. Layanan ini menyediakan dasar-dasar dari model penggunaan Bluetooth. Dengan menggunakan SDP, informasi perangkat, layanan, dan karakteristik layanan dapat diminta dan setelah itu hubungan antara dua atau lebih perangkat Bluetooth dapat dibentuk.
Cable replacement protocol
- RFCOMM
RFCOMM adalah protokol emulasi saluran serial yang berbasis pada spesifikasi ETSI 07.10. Protokol pengganti kabel ini berperan sebagai RS-232 control dan sinyal data melalui Bluetooth baseband yang memberikan kemampuan transport bagi layanan di level atas yang menggunakan saluran serial sebagai mekanisme transport.
Telephony control protocol
- Telephony Control – Binary
TCS Binary adalah suatu protokol yang bit-oriented, yang melakukan call control signaling dalam pembentukan hubungan data dan suara antara perangkat Bluetooth. Selain itu juga melakukan mobility management procedures untuk menangani sekelompok perangkat TCS Bluetooth.
- Telephony Control – AT commands
Melakukan pengontrolan mobile phone dan modem dalam multiple usage model. Selain itu AT-commands juga digunakan untuk layanan FAX yang implementasinya dibedakan sebagai berikut:
> Fax class 1.0 TIA-578-A dan ITU T.31 Service class 1.0
> Fax class 2.0 TIA-592 dan ITU T.32 Service class 2.0
> Fax service class – tanpa standard industri
Adopted protocol
> PPP
Digunakan bersama-sama dengan RFCOMM untuk melakukan hubungan point-to-point.
- TCP/IP/UDP
Digunakan untuk melakukan hubungan komunikasi dengan perangkat Bluetooth lain melalui sambungan internet.
- OBEX protocol
Digunakan untuk pertukaran objek secara sederhana dan langsung dengan menggunakan model client-server dan tidak tergantung pada mekanisme transport.
- WAP
Digunakan untuk layanan internet dan telepon agar dapat diakses melalui telepon seluler atau terminal wireless.

Reference:  www.ilmukomputer.com dan www.google.com