Kamis, 22 November 2012

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah


      Penerapan otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen keuangan yang sehat. Sesuai ketentuan peraturan perundangan yang telah ditetapkan, pemerintah daerah berkewajiban untuk membuat laporan pertanggung jawaban keuangan yang terdiri atas laporan perhitungan anggaran, neraca, laporan arus kas, an nota perhitungan anggaran. Peraturan Pemerintah nomor 105 tahun 2001 menyatakan bahwa pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menetapkan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk peraturan daerah.Akuntansi Keuangan Daerah adalah Suatu proses identifikasi, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi(keuangan) dari suatu daerah (propinsi,kabupaten, atau kota) yang dijadikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan dan menggunakan sistem pencatatan dasar akuntansi tertentu. Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah. 

A. Tujuan pelaporan keuangan pemerintah

a) Akuntabilitas 
Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara periodik. 

b) Manajerial 
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan pengendalian yang elektif atas seluruh aset, hutang, dan ekuitas dana. 

c) Transparasi 
Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelengaraan pemerintah yang baik. 

Laporan keuangan pemerintah yang selanjutnya disebut sebagai laporan pertanggung jawaban merupakan hasil proses akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan daerah. 

B. Dasar hukum 

1. Undang Undang Dasar Republik Indonesia khususnya yang mengatur mengenai keuangan negara. 

2. Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia (UUPI). 

3. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintahan daerah. 

4. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. 

5. keputusan presiden (Keppres) tentang pelaksanaan APBN. 

6. Peraturan Perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan daerah. 

C. Asumsi dasar Akuntansi Keuangan Pemerintah 

1. Dasar Kas 

Pendapatan yang diakui pada saat dibukukan pada kas umum negara/ kas daerah dan belanja diakui pada saat dikeluarkan dari kas umum negara/kas daerah. 

2. Azas Universalitas 

Semua pengeluaran harus tervantum dalam anggaran. 

3. Azas Bruto 

Tidak ada kompensasi antara penerimaan dan pengeluaran. 

4. Dana Umum 

Dana Umum adalah suatu entitas fiskal dan akuntansi yang mempertanggung jawabkan keseluruhan penerimaan dan pengeluaran negara/ daerah, termasuk aset, hutang, dan ekuitas dana. 

D. Entitas Akuntansi Keungan Pemerintah Daerah. 

    Untuk memastikan prosedur penuntasan akuntabilitas (accountability discharge), perlu ditetapkan entitas pelaporan keuangan untuk menunjukkan entitas akuntansi yang menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Entitas pelaporan keuangan mengacu pada konsep bahwa setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan peraturan. Entitas pelaporan keuangan pemerintah daerah terdiri atas : 

1. Pemerintah Daerah secara keseluruhan 

2. DPRD, Pemerintah tingkat propinsi/kabupaten/kota, Dinas pemerintah tingkat propinsi/kabupaten/kota dan lembaga Teknis Daerah Propinsi/Kabupaten/Daerah. 

  Penetapan Dinas sebagai entitas akuntansi pemerintah daerah didasarkan pada pengertian bahwa pengukuran kinerja akan lebih tepat jika dilakukan atas suatu fungsi. Dalam struktur pemerintah daerah, dinas merupakan suatu unit kerja yang paling mendekati gambaran suatu fungsi pemerintah daerah. Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yang dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Baik APBN maupun APBD merupakan inti dari akuntansi keuangan pemerintahan. Oleh karena itu, kedudukan APBN dan APBD dalam penatausahaan keuangan dan akuntansi pemerintahan sangatlah penting.


Sumber:

Buku Akuntansi Sektor Publik oleh Mardiasmo

DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

1. ARSITEKTUR KOMPUTER 

Komputer dengan tujuan umum memiliki tipe komponen yang sama, yaitu : 

- Prosesor 

- Memori 

- Penyimpanan sekunder 

- Perangkat Input 

- Perangkat Output 

Mesin pemroses lebih dikenal dengan CPU, mikroprosesor atau prosesor. Prosesor adalah komponen yang berupa chip. Chip adalah sekeping silicon berukuran bebrapa millimeter persegi yang mengandung puluhan ribu transistor dan komponen elektronik yang lain. 


A.PENYIMPANAN PRIMER
Ukuran kapasitas penyimpanan primer : 














Bentuk Penyimpanan Sekunder : 

  1. RAM (Random Access Memory), jenis penyimpanan primer yang mudah hilang (volatile) karena data akan hilang jika listrik padam. 
  2. ROM (Read Only Memory), jenis penyimpanan sekunder yang bersifat non-volatile karena data disimpan secara permanent dan jika listrik padam data tidak akan hilang 
  3. Cache Memory, merupakan RAM khusus yang bekerja sangat cepat dan digunakan untuk membantu RAM biasa dalam proses data. 

B. PERALATAN INPUT 

1. KEYBOARD 

Unit input yang paling popular, dimana pengguna memasukan data dengan menekan tombol-tombol yang tepat. 

2. ALAT PENUNJUK 
  • Mouse 
  • Trackball 
  • Touch Screen 
  • Light Pen 
  • Unit Remote Control 

3. ALAT INPUT OTOMATIS DATA SUMBER 
  • Alat Pembaca Optis, alat input yang membaca data dengan menyinari suatu sinar terang di atas data dan kemudian menangkap citra yang terpantul pada matriks sel-sel photoelectric. Contoh : Scanner, OCR (Optical Character Recognition), OMR (Optical Mark Reader) 
  • Alat Pembaca Magnetis, alat pembaca yang menggunakan tinta khusus yang berisi zat yang dapat diberi muatan magnet. Contoh : MICR (Magnetic Ink Character Recognition). 

4. ALAT INPUT PENGENAL SUARA 
  • Mikropon 
  • Automatic Speech Recognation (ASR) 
  • Touchtone 

5. ALAT INPUT VIDEO 

Video Camera recorder atau Camcoder 

6. ALAT INPUT PENERIMA GERAK 
  • Headset 
  • Glove 
  • Walker

C. PENYIMPANAN SEKUNDER 
  • Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge 
  • Hard Disk : Removable dan Non removable 
  • Floppy Disk 
  • Piringan Optik : CD, DVD 
  • USB Flash Disk 
  • Smart Card 
  • Kartu memori

D. PERALATAN OUTPUT 

Dibagi menjadi dua, yaitu : 

1. Softcopy, terdiri dari dua jenis : 
  • Monitor : CRT dan Layar Datar (LCD, EL, Plasma) 
  • Audio 

2. Hardcopy, terdiri dari : 
  • Printer : Impact, Thermal, Inkjet, Laser, Multifungsi 
  • Plotter : Pena, Electrostatis, Thermal, Pemotong, Format Le bar 
  • Computer Output Microfilm (COM) 

2. SOFTWARE 

Perangkat lunak terbagi menjadi dua, yaitu : 

A. Perangkat Lunak Sistem 
Perangkat lunak yang melaksanakan tuga-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai computer. 

#Sistem Operasi, berfungsi sebagai interface antara pemakai, perangkat lunak yang memproses data perusahaan dan perangkat keras. Contoh : Windows XP, DOS, UNIX 

Ada enam fungsi dasar sistem operasi : 

1. Menjadwalkan Tugas 

2. Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak 

3. Menjaga keamanan sistem 

4. Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai 

5. Menangani Interrupt 

6. Menyiapkan catatan pemakaian 

# Program Utility, suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi pemakai tertentu. 

#Penerjemah Bahasa Komputer 

- Bahasa Generasi Pertama, Bahasa Mesin (machine language) 

- Bahasa Generasi Kedua, Assembler 

- Bahasa Generasi Ketiga, Compiler dan Interpreter 

- Bahasa Generasi Keempat, Bahasa Alamiah 4GL, memungkinkan programmer atau pemakai menginstruksikan computer apa dan bagaimana operasi tersebut dilakukan. Di Bawah ini yang termasuk kedalam generasi bahasa keempat : 

1. Database Query Language 

2. Modelling Language, khusus dirancang untuk pembuatan model matematika. Contoh : GPSS 

3. Very High Level Language : PASCAL, APL 

4. Graph Generators : paket grafik 

5. Report Writer : COBOL, RPG 

6. Aplication Generators : program aplikasi pembayaran gaji 

B. Perangkat Lunak Aplikasi 

1. Pemrograman Sendiri 

Perusahaan menempatkan spesial informasi untuk melakukan tugas merancang sistem berbasis computer yang memenuhi kebutuhan unit perusahaan. 

2. Paket Jadi 

Ada empat kelompok besar : 
  • Paket Aplikasi Bisnis Umum 
  • Paket Aplikasi Khusus Industri 
  • Paket Aplikasi Peningkatan Produktivitas Organisasi 
  • Paket Peningkatan Produktivitas Perorangan

>> PERANAN PERALATAN INPUT DAN OUTPUT SERTA SOFTWARE DALAM PEMECAHAN MASALAH 

Keseluruhan komponen perangkat input, output dan software dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah. Semuanya saling behubungan dan mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya. Perangkat input dan output berperan dalam proses penyelesaian masalah dalam hal perangkat keras, sedangkan perangkat lunak, baik sistem maupun aplikasi membantu para manajer untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan perorangan, dengan menyederhanakan penciptaan dan transmisi data.


SUMBER :

1. McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen,  Jilid 1
2. McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen,  Jilid 2
2.https://www.google.co.id/#hl=en&sugexp=les%3B&gs_nf=3&tok=LEx7yQJcVJKy-ly34Li0TQ&pq=siklus%20hidup%20sistem&cp=0&gs_id=m&xhr=t&q=DASAR-DASAR%20PEMROSESAN%20KOMPUTER&pf=p&tbo=d&sclient=psy-ab&oq=DASAR-DASAR+PEMROSESAN+KOMPUTER&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=b15c94e84fef4736&bpcl=38897761&biw=1003&bih=540&bs=1

SIKLUS HIDUP SISTEM


Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.  Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu 
  1.      Tahap Perencanaan
  2.      Tahap Analisis
  3.      Tahap Rancangan
  4.      Tahap Penerapan
  5.      Tahap Penggunaan












 

         
     Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajet unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini, meletakkan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Ada tiga tingkatan besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu : 

A. Tanggung Jawab Eksekutif 

Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan folusnya lebih operasional kemungkinan besar kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah, seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi, dan CIO. 

B. Komite Pengarah SIM (steering committee MIS – SC MIS) 

Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus, di bawah tingkat komite eksekutif, yang bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan komiter tersebut adalah memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan, dalam rangka penggunaan sumber daya komputer perusahaan maka komite tersebut dinamakan Komite Pengarah SIM. 


Komite Pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu : 
  • menetapkan kebijakan 
  • menjadi pengendali keuangan 
  • menyelasaikan pertentangan 

Keuntungan yang dicapai : 
  • Semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai di seluruh perusahaan. 
  • Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik. 

C. Kepemimpinan Proyek 

Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung jawabnya ada pada Tim Proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim tersebut diarahkan oleh seorang Pemimpin Proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung. Tidak seperti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai. 


1. TAHAP PERENCANAAN 

Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu : 
  • Menentukan lingkup dari proyek 
  • Mengenali berbagai area permasalahan potensial
  • Mengatur urutan tugas 
  • Memberikan dasar untuk pengendalian 
Langkah-langkahnya 

1. Menyadari masalah 

Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan. 

2. Mendefinisikan masalah 

Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer. 

3. Menentukan tujuan sistem 

Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik. 

4. Mengidentifikasi kendala sistem 

Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut. 

5. Membuat studi kelayakan 

Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu : 

a. Teknis
b. Pengembalian ekonomis
c. Pengembalian non ekonomis 
d. Hukum dan etika
e. Operasional
f. Jadwal


6. Menyiapkan usulan penelitian sistem 

Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan. 

7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian 

Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan / dihentikan suatu keputusan tersebut.

8. Menetapkan mekanisme pengendalian 

Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).

2.       TAHAP ANALISIS

Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Adapun tahapannya yaitu : 

1. Mengumumkan Penelitian Sistem

Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai.

2. Mengorganisasikan Tim Proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.

3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :
  • Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh. 
  • Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai. 
  • Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi. 
  • Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan. 
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.

4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

5. Menyiapkan Usulan Rancangan

Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.

6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

3. TAHAP PERANCANGAN


Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu diagram arus data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship duagram), kamus data (data dictionary), flowchart, model hubungan objek, dan spesifikasi kelas.

2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau model – peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses berurutan, dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

4. Memilih konfigurasi terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh SC MIS.

5. Menyiapkan usulan penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang telibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

4. TAHAP PENERAPAN

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :

1. Merencanakan penerapan

Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

2. Mengumumkan penerapan

Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.

3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras

Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
  1. Surat yang ditransmisikan 
  2. Tujuan dan kendala sistem 
  3. Rancangan sistem 
  4. Jadwal pemasangan 

Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.

4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak

Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.

5. Menyiapkan database

Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).

6. Menyiapkan fasilitas fisik

Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.

7. Mendidik peserta dan pemakai

Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.

8. Menyiapkan usulan cutover

Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)

9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru

Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.

10. Masuk ke sistem baru.


5. TAHAP PENGGUNAAN
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
  1. Menggunakan sistem 
  2. Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
  3. Audit sistem 
  4. Memelihara sistem 
  5. Menyiapkan usulan rekayasa ulang 

Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
#Daya tarik prototype, yaitu :

a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.

b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.

c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.

e. Penerapan lebih mudah.



Potensi kegagalan prototype, yaitu :

a. Bersifat tergesa-gesa.

b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.

c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.

d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :

a. Risiko tinggi

b. Pertimbangan interaksi pemakai

c. Jumlah pemakai banyak

d. Dibutuhkan penyelesaian yang cepat

e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

f. Sistem yang inovatif

g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak.


Sumber :

- kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html
-://www.google.co.id/#hl=en&tbo=d&biw=1000&bih=540&sclient=psy-ab&q=siklus+hidup+sistem&oq=siklus+hidup+sistem&gs_l=hp.3..0j0i30l3.2695.8285.0.8959.19.14.0.4.4.0.2122.5646.2-6j9 2.8.0.les%3B..0.0...1c.1.foLP_QHIbRs&pbx=1&fp=1&bpcl=38897761&cad=b&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.
-Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen oleh Gordon B
-McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen, Jilid 1


Selasa, 20 November 2012

MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI



        Teknologi informasi merupakan kombinasi teknologi computer (perangkat keras dan perangkat lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan transmisi informasi. Sistem Inforrmasi memiliki pengertian suatu sistem yang berbasis komputer yang memberiakn informasi bagi pengguna dalam suatu organisasi atau perusahaan. Berikut ini merupakan manfaat dari sistem informasi. 
  • Memberikan informasi yang terjamin kebenarnnya. 
  • Lebih efisien 
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan 
  • Lebih terjamin keamanannya.
Sistem informasi manajemen yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh yang artinya dapat menghemat biaya dan mampu menyeimbangkan biaya agar dapat meningkatkan pendapatan. Sistem Informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi , yaitu: 
  • Mendukung kegiatan-kegiatan usaha operasional. 
  • Mendukung pengambilan keputusan manajemen. 
  • Mendukung persaingan keuntungan strategis.
Program etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan pernyataan komitmen. etika sistem informasi harus mencakup :

1. Privasi
Hak seseorang untuk memberikan atau idak informasi yang akan di akses. Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi. privasi fisik adalah hak seseorang untuk mencegah yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang dan properti, sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaiman, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain. 
2.Akurasi
Data yang diberikan harus tepat. akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan dan membahyaka 
3.Propertis
Perlindungan terhadap hak cipta merupakan suatu perlindungan terhadap hak properti atau dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) 
4.Akses
Memberikan akses kepada semua kalangan. 



Strategi Penerapan GIS 

  1. Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. 
  2. Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. 
  3. Bila strategi transnasional yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan. 

Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS

1. Menghubungkan strategi GIS dengan strategi bisnis

  • Bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global. 
  • Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis. 
  • Menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis. 
  • Mengindentifikasikan aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya. 
  • Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut. 


2. Menentukan Sumber Daya Informasi

  • Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional.
  • Mengindentifikasikan penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan. 
  • Membuat spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan semua anak perusahaan. 
  • Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan. 


3. Menyediakan Pembagian Data

  • Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global. 
  • Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk dan perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC. 
  • Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi. 
  • Menerapkan Database. 


4. Memperhatikan Lingkungan Budaya

  • Menyadari perbedaan budaya yang ada diantara negaratempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak. 
  • Membuat Survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan. 
  • Menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian di bidang yang kurang menguasai dan meningkatkan keahlian diarea yang mereka telah kuasai.
Implikasi Etis Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Implikasi etis terhadap penggunaan teknologi informasi meliputi moral (tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar-salah). Etika (Satu set kepercayaan , standar /pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok Masyarakat) dan Hukum ( Peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat seperti pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya).
Budaya etika diterapkan melalui :
  • Corporate Credo : Pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakkan perusahaan.
  • Program Etika : Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakn corporate credo.
  • Kode etik khusus perusahaan : Banyak perusahaan merancang kode etik khusus untuk perusahaannya. 






Sumber: 
  1. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Oleh Gordon B. Davis 
  2. http://www.google.co.id/#q=manfaat+dan+etika+dari+sistem+informasi&hl=en&prmd=imvns&psj=1&ei=pYirUNfNFsPprQe5l4CoDw&start=20&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=139610b76f8ff4c5&bpcl=38625945&biw=935&bih=529 
  3. http://metro.kompasiana.com/2010/10/08/implikasi-etis-dari-teknologi-informasi/

Selasa, 06 November 2012

Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer

          Pada tahun 1954 komputer pertama dipasang untuk sebuah penerapan bidang usaha. pada tahun 1974, terdapat lebih dari 100.000 komputer di Amerika Serikat dan kira-kira sekian pula di luar Amerika. pengolahan daftar gaji melalui komputer, yang merupakan sebuah gagasan revolusioner pada 1954, kini telah dianggap sebagai sebuah terapan rutin. kini bidang dalam pengolahan informasi adalah sistem-sistem yang juga memberikan sumber-sumber informasi dalam mendukung fungsi manajerial dan pengambilan keputusan. sistem semacam itu disebut sistem informasi manajemen (SIM). sehubungan dengan sistem pengolahan informasi berdasarkan komputer yang dirancang untuk mendukung fungsi operasi, manjemen, dan keputusan sebuah organisasi. komputer bermanfaat untuk tugas-tugas pengolahan data, tetapi sebuah sistem informasi melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih daripada sekedar sistem pengolahan data. sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan. sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. bangunan piramida ini terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.



(Sistem Informasi Manajemen)

Definisi sebuah sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manisia/mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah database

A. Sistem Manusia/ Mesin Berdasarkan Komputer

        Interaksi manusia/mesin diperkaya melaui operasi online dimana terminal masukanatau keluaran langsung pada penerapan yang mendapatkan maslahat dari keadaan semacam itu. operasi online diperlukan untuk berdialog terhadap manusia/mesin. kenyataanya sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia dalam mengambil keputusan. kemampuan memperoleh informasi secara online sangat besar perananya dalam mendukung operasi. kebanyakan sistem pengolahan komputer pada mulanya mengikuti ancangan sistem pengolahan manual dimana setiap penerapan diperoleh secara terpisah dengan memakai file terpisah. metode ini mempunyai efesiensi pengolahan dan pengendalian. sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data dan pengolaha. integrasi data dapat dicapai melalui database. pada sebuah sistem pengolahan infomasi database. terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem. suatu penerapan yang memakai sebuah item data akan mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakanuntuk semua penerapan. pengolaha terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh. biasanya sistem dirancang sebagai suatugabungan dari beberapa sub sistemdan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perencanaan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besaratau dapat pula merupakan sebuah jarinagn kerjabeberapa komputer kecil. gagasan pokoknya adalah panduan terencana dari berbaga penerapan yang layak dan efektif.

B. Evolusi Perkembangan Konsep SIM
          
        Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakinya komputer, yang memperluas kemampuan organisasi untuk meerapkan sistem semacam itu.perluasan kemampuan tersebut sedemikian mencolok sehingga SIM dianggap sebagai sesuatu yang baru karena baru kini dapat dipakai. banyak dari gagasan yang merupakan bagian SIM berkembang/berevolusi dari bagian ilmu pengetahuan lain. ada empat bidang pokok konsep dan pengembangan sistem yang sangat penting dalam melacak asal mula konsep SIM : perakunan manajerial, ilmu pengetahuan manajemen, teori manajemen dan pengolahan komputer. konsep SIM dapat di pandang sebagai suatu perluasan secara mendasar dari perakunan manajerial dengan mengikutsertakan gagasan dan teknik-teknik ilmu manajemen dan teorik keperilakuan tentang manajemen dan pengambilan keputusan. kemampuan komputer telah membantu perkembangan konsep SIM. karena perangkat keras dan perangkat lunak baru telah membuka dimensi bau yang digunakan dalam konseptualisasi sistem informasi bagi organisasi. tekhnologi komputer merupakan faktor penting dalam perkembangan SIM, tetapi juga menghambat pokok kemajuannya. Tanpa kemampuan komputer konsep sebuah SIM tidak dapat diwujudkan. Adanya kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak komputer meningkatkan pemakaian tidak berjalan secara bersamaan. perangkat lunak kini merupakan persoalan lebih besar daripada perankat keras dalam perkembangan SIM. Bagi setiap organisasi yang mengembangkan SIM, merancang dan memprogram semua modul perangkat lunak akan sangat besar biayany. untuk SIM yang efektif terhadap biaya,kebanyakan perangkat lunak harus sudah tersedianya sebagai paket standar. hal ini menuntut cukup banyak penyesuaian dipihak perangkat lunak yang dibutuhkan.perkembangan itu kini sudah berjalan dan berbagai paket perangkat lunak SIM sudah tersedia pada penjaja perangkat lunak.


C. Konsep Sistem, Data dan Informasi

           Sistem adalah suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Pengertian lain dari sistem adalah kumpulan beberapa elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. 
        Data merupakan fakta mentah tentang orang, tempat, kejadian dan apapun yang penting bagi perusahaan , dimana data itu sendiri tidak memiliki arti. Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola, data juga adalah fakta - fakta atau observasi yang mentah , biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis, pengertian data lainnya adalah rekaman data, konsep dan pemrosesan secara otomatis yang dapat memberikan informasi yang mudah dimengerti oleh pemiliknya atau pihak yang bersangkutan. dari hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang diolah. 
        Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009: 7) Selain merupakan hasil dari pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “.


D. Model Sistem Informasi Berbasis Komputer
   
     Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi disajikan secara lisan atau tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari tiap area aplikasi yang berbasis komputer – SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS digunakan untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan computer, yaitu :

a. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. 
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain: Mengumpulkan & menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi, Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. 

b.Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) 
Suatu sistem yang berbasis computer secara terpadu, yang dirancang untuk membantu para manajer dalam aktivitas sehari-hari. Terutama dalam aktivitas pengambilan keputusan Suatu proses memasukkan beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam SIM, sehingga pengambilan keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja 

c.Sistem Informasi Manajemen 
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi & secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai denganmgaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen 

d.Otomatisasi Kantor 
Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan.  Sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan. 

e.Sistem Pakar 
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. S istem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan. Sistem pakar adalah suatu program komputer yangmengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. 

Sumber : -Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen oleh Gordon B. Davis
              -www.google.com


















































































































































































































































Rabu, 17 Oktober 2012

Pengendalian Organisasi (Organizational Control)

     Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara sisitematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer. Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar kinerja dan kinerja aktual, serta tidakan yang diambil untuk mengoreksi segala penyimpangan. 

Macam-macam pengendalian :

1.      Pengendalian Antisipatif ( freeforwort)) / pengendalian pendahuluan/ pengendalian prefentif.
Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya keuangan yang mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah / mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas. Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan karyawan baru, inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi tertentu.


2.      Pengendalian bersama ( concurrent control)
Pengendalian dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan  kegiatan. Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang tepat. Pengendalian bersama meliputi self – control , dimana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri. Misalnya dalam operasi manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan mengukur apakah item-item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar kualitas atau tidak. Jika mereka melihat standar kualitas tidak sesuai dengan satandar maka mereka akan melakukan koreksi atau memberitahu orang yang tepat bahwa ada masalah yang harus ditangani.

3.      Pengendalian umpan balik ( feedback control)
Kadang-kadang disebut juga pengendalian setelah kejadian atau pengendalian output. Berfokus pada output organisasai , khususnya kualitas dari produk akhir.


Langkah – Langkah Pengendalian Umpan  Balik

  1. Membentuk standar kinerja.
Dalam rencana strategik menajer mendefinisikan tujuan yang spesifik untuk departemen fungsional, Yang melibatkan standar kinerja yang dibandingkan dengan aktifitas organisasi. Standar kinerja bisa meliputi ” penurunan tingkat penolakan dari 15 menjadi 3 persen” ”menaikkan pengembalian atas investasi ke 7 persen”atau ”mengurangi tingkat kecelakaan menjadi 100.000 jam kerja karyawan”.
Menajer harus menilai secara hati-hati apa yang akan mereka ukur dan bagaimana mereka akan mendefinisikannya. Khususnya saat organisasi  akan memberikan  balas jasa pada karyawan atas pencapaian standar. Standar tersebut harus mencerminkan aktifitas tang memberi kontribusi pencapaian startegi perusahaan secara keseluruhan. Standar harus didefinisikan secara jelas agar manajer dan karyawan dapat menentukan apakah aktifitas mereka mengarah ketarget. Standar harus dipahami oleh orang yang bertanggung jawab meraihnya.

  1. Mengukur kinerja aktual
Sebagain besar organisasi membuat laporan formal menyangkut ukuran kinerja kuantitatif yang ditinjau manajer setiap hari, tiap minggu, atau bulan. Ukuran ini dihubungkan dengan standar yang telah ditetapkan dalam langkah pertam diatas. Contoh, jika target atas pertumbuhan penjualan , organisasi harus memiliki cara untuk mengumpulkan dan melaporkan data-data penjualanJ Jika organisasi telah mengidentifikasikan ukuran  - ukuran yang tepat, pemeriksaan atas laporan tersebut secara reguler akan membantu manajer mengetahui apakah  yang dilakukan organisasi telah berjalan sebagai mana mestinya.

  1. Membandingkan kinerja denga standar
Ketika manajer membaca laporan atau inspeksi kefabrik, dia  mengidentifikan apakah kinerja aktual memenuhi, melampaaui atau tidak mencapai standar. Jika kinerja aktual menyimpang dari standar manajer , manajer harus menginterprediksikan penyimpangan ini. Menajer diharapkan menggali dan mencari penyebab masalah. Jika tujuan penjualan menaikkan jumlah penjualan sebesar 10 % dan seorang tenaga penjual hanya mampu meraih kenaikan 8%, mengapa ia gagal meraih target ? Barangkali beberapa klien bisnisnya bangkrut, para pesaing menambah tenaga penjualan didaerah area yang sama.atau dia membutuhkan pelatihan agar bisa membujuk klien dengan cara yang lebih aktif. Manajer harus menyelidiki setiap penyimpangan  untuk memahami faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut.

  1. Mengambil tindakan korektif
Jika kinerja menyimpang dari satndar, manajer harus menentukan perubahan-perubahan apa yang diperlukan. Dalam pendekatan pengendalian tradisional yang bersifat  ”top down ” manajer menggunakan wewenang formal untuk melakukan perubahan yang diperlukan. Sebaliknya menajaer yang menggunakan pebdekatan pengendalian partisipatif akan bekerkjasama dengan karyawan untuk menentukan tindalkan korektif yang diperlukan.



Anggaran dan Pengendalian Keuangan


       Anggaran dan kontrol keuangan tidak hanya memberitahukan apakah organisasi berada pada pijakan keuangan yang sehat, tetapi juga bisa menjadi indikator  kinerja lainnya. Contoh, penurunan penjualan mungkin mengisyaratkan masalah pada produk, pelayanan konsumen atau efektifitas tenaga penjual. Begitu juga jika beban pemeliharaan terus melampaui anggaran, organisasi harus mengivestigasi apakah peralatan yang bersangkutan telah terlalu tua, atau apakah karyawan paham bagaimana menggunakan peralatan secara benar. Anggaran merupakan perangkat yang digunakan  untuk merencanakan pengeluaran perusahaan.

Analisis keuangan
Melalui analisis laporan keuangan manake dapat mengetahui  bagaimana kondisi keuangan yang ada, bagai mana kemampuan besaing dari bisnis yang dijalan. Ada beberapa  ratio keuangan yang dapat digunakan manajerial :

  1. Rasio Likuiditas 
Mengukur kemampuan perusahaan dalam mengukur kewajiban lancarnya.
Rumus : Hutang Lancar / Harta Lancar

    2.   Rasio Aktivitas

Mengukur kinerja internal yang berhubungan dengan aktifitas kunci yang didefinisikan oleh manajemen. 
Rumus : Perpuraran persediaan  =  Penjualan total   /  persediaan rata-rata.

   3.    Ratio Profitabilitas

Mengukur laba perusahaan relatif terhadap sumber laba. Seperti penjualan atau aktiva.
Salah satu ratio profitabilitas yang  penting adalah margin laba dari penjualan. Yang dihitung sebagai laba bersih dibagi penjualan total. Begitu juga margin kotor adalah laba kotor dibagi dengan total penjualan.Ukuran profitabilitas yang lain  adalah pengembalian atas aktiva total ( return on total asset  - ROA), yaitu persentase yang mengidentifikasikan berapa banyak yang dihasilkan perusahaan dari total aktivanya.  
Rumus  : ROA   = laba bersih   / aktiva total

  4.     Ratio Leverage


Mengacu pada pembiayaan aktiva memakai dana pinjaman yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki yang berasal dari hutang dan modal.



 Sumber : Materi Pengantar Manajemen. 












Senin, 25 Juni 2012

KOMUNIKASI ( COMMUNICATION)


Ø  Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Griffin, 2004 :105)  
Ø  Komunikasi adalah proses dimana informassi dipertukarnan dan dimengerti oleh dua orang atau lebih,  biasanya dengan maksud untuk memotivasi, atau untuk mempengaruhi perilaku ( Daff 2003 : 132)

80% dari setiap hari kerja seorang manajer dihabiskan untuk berkomunikasi.  Untuk itu setiap manajer harus mampu berkomunikasi dengan efektif.
Komunikasi yang efektif ( Effective communication) adalah proses pengiriman pesan sedemikian rupa sehingga pesan yang di terima memiliki makna sedekat mungkin dengan maksud sipengirim.  (Jika dalam waktu sekejap penerima dapat menangkap dengan baik pesan yang dikirimkan  pengirim)
Pengertian tentang komukasi yang efektif didasarkan pada konsep makna dan konsistensi dari makna. Dalam komunikasi yang efektif, makna ditransmisikan sedemikian rupa sehingga orang yang menerimanya paham.

Proses komunikasi
Dimulai dari saat  pengirim merngirimkan fakta, ide, pendapat atau informasi lain ke penerima. Fakta. Ide atau pendapat memiliki makna bagi pengirim, apakah itu sederhana dan kongkrit, atau kompleks dan abtrak
Langkah berikut adalah meng encoding makna kedalam bentuk yang sesuai dengan situasi. Proses encoding ini biasa berbentuk kata-kata, ekspresi wajah, sikap tubuh atau bahkan ekspresi artitistik dan tindakan fisik.
Setelah di encide, pasan ditranmisikan melalui saluran atau media yang tepat. Seperti halaman buku, rapat, e-mail, memo, surat, laporan dan percakapan telepon.
Setelah diterima pesan di decode kembali kedaaml bentuk yang memiliki makna bagi sipenerima, dalam banyak kasus makna memicu tanggapan, dan siklus ini berlanjut saat pesan baru dikirimkan kembali , dengan langkah yang sama kepada pengirim awal.
“ Ganguan “ bisa merusak komunikasi pada langkah manapun. Gangguan bisa berupa suara batuk, suara truk atau suara dua orang yang tengah berbicara dekat posisi si pengirim atau sipenerima. Gangguan juga dapat berbentuk surat yang hilang dalam perjalanan, putusnya percakapan telepeon, E-mail yang salah alamat, virus  atau salah satu peserta peseta percakapan dipanggil oleh atasannya dsb.


Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi
1.      Komunikasi lisan ( Oral commnunication)
Komunikasi lisan terjada dalam percakapan tatap muka, diskusi kelompok, percakapan telepon, dsb.
Komunikasi lisan sangat lazim karena beberapa alas an :
  • Komunikaksi lisan memicu umpan balik dan pertukaran pikiran secra langsungbentuk pertanyaan-pertanyaanatau persetujuan verbal, ekspresi muka dan gerak tubuh.
  • Komunikasi lisan mudah dan dapat dilakukan dengan persiapan sedikit
      Kelemahan dari komunikasi lisan , kemungkinan tidak akurat, jika pembicara memilih kata-kata yang salah untuk menyampaikan suatu maknaatau melupakan detil-detil penting, jika proses komunikasi lisan memiliki gangguan , atau penerima melupakan sebagian dari pesan

Kumunikasi lisan biasanya digunakan saat  pesan bersifat pribadi, tidak rutin dan singkat

2.      Komunikasi Tulisan ( written communication)
“ Menulisnya “ dalam surat, memo, catatan tulisan tangan, atau e-mail.
Keunggulan dari komunikasi tulisan adalah :
  • Komukasi tulisan biasanya sangat akurat dan menyediakan catatan permanen mengenai komunikasi.
  • Pengirim  biasa meluangkan waktu untuk mengumpulkan  dan mencerna informasi dan bisa merevisi sebelum dikirim.
  • Penerima memilki banyak waktu untuk membaca secara cermat dan mengulangi pembacaan berkali-kali jika diperlukan.
Salah satu kelemahan dari komunikasi tertulis adalah mencegah umpan balik secara langsung. maupun pertukaran pikiran secra langsung.

3.      Komunikasi non verbal ( nonverbal commnunication)
 Sebuah komunikasi yang dikirim melalui tindakan,  perilaku, penampilan, dan  sikap.  Komunikasi nonverbal kebanyakan terjadi selama komunikasi secara bertatap muka, verbal adalah kata - kata yang diucapkan secara actual, vocal, termasuk pola  nada dan warna suara dari suara seseorang, dan ekspresi wajah.Anda harus ingat bahwa dalam berkomunokasi “ bukan apa yang anda katakana tetapi bagaimana anda mengatakannya”


Komunikasi Organisasi
1.  Saluran Komunikasi  Formal ( formal communicatin channel)
Adalah saluran komunikasi yang mengalir dalam rantai komando atau rantai tanggung jawab yang didefinisikan oleh organisasi. Saluran komunikasi formal ada 2 arah  yakni :  Komunikasi vertical (ke bawah atau ke atas) dan horizontal.

a.       Komunikasi vertical ( vertical communication)
v  Komunikasi kebawah ( downward communication)
Adalah komunikasi yang mengalir dari atas kebawah, dalam hirarki organisasi, biasanya melalui saluran pelaporan fiormal _ yaitu, komunikasi antara manajer dengan bawahan mereka. Komunikasi ini mengacu pada pesan, yang informasi yang dikirim dari manajemen puncak ke bawahan . Bentuk komunikasi ini dapat dilakukan  dengan banyak cara,  Seperti melalui pidato, pesan dalan selebaran,  e-mail, pamplet informasi, sdb.
 Komunikasi kebawah  mencakup banyak  sebab :
-          Implementasi tujuan dan strategi
-          Instruksi dan alasan utama pekerjaan
-          Prisedur dan praktek
-          Umpan balik kinerja
-          Indoktrinasi 

Komunikasi keatas melibatkan pesan-pesan dari bawahan kepada atasnya. Arus ini biasanya mengalir dari bawahan keatasan langsungnya. lalu  keatas dari atasan ini, dan begitu seterusnya. Komunikasi kebawah terjadi saat informasi mengalir menuruni hierarki dari atasan kebawahan.
 Riset menunjukakan bahwa komunikasi keatas memiliki distorsi  lebih besar dibandingkan komunikasi kebawah. Bawahan  cendrung menahan atau mendistorsi informasi yang akan membuat diri mereka terlihat buruk. Semakin besar perbedaan status atasan dengan bawahan dan semakin besar rasa tidak saling  percaya, semakin besar kemungkinan bawahan akan menyembunyikan ataumendistorsi informasi.
Komunikasi keatas mencakup banyak sebab :
-          Masalah dan pengecualian
-       Saran perbaikan
-       Laporan kinerja
-       Keluahan dan perselisihan
-       Informasi keuangan dan akuntansi.


v  Komunikasi Horizontal ( horizontal commnunication)
Adalah komunikasi yang mengalis kesamping dalam organisasi, melibatkan kolega dan rekan kerja dari level organisasi yang sama dan bias meibatkan individu –individu dari beberapa unit organisasi yang berbeda.
Tujuan dari komunikasi horizontal :
-                Untuk koordinasi antar unit yang saling bergantung.
-                Pemecahan masalah dan perubahan innisiatif

2Saluran  Komunikasi Informal ( Informal Communication)
Sebuah saluran komunikasi yang lahir diluar saluran otoritas formal tanpa memperhatikan hirarki otoritas organisasi.

Ada dua jenis komunikasi ini :
  1. Rumor /gosip ( Grapevine) adalah jaringan komunikasi informal yang bisa menembus seluruh lapisan organisasi
Grapevine dapat menjadi kekuatan yang dominan  ketika saluran formal tertutup. Pada beberapa kasus graprvine  benar-benar sangat sebuah jasa , karena informasi yang diberikan membantu memperjelas situasi yang tidak jelas dan tidak menentu.  Grapevine menjadi lebih aktif selama periode perubahan, kegembiraan, kegelisahan, dan kelesuan kondisi ekonomi.
b.      Mangement by wandering Around ( MBWA)
Ide dasarnya adalah sejumlah manager mencari tahu apa yang terjadi dengan berkeluyuran dan berbicara dengan  orang – orang _ bawahan langsung,  bawahan jauh,  petugas pengirim,  konsumen, atau siapa saja yang satu dan beberapa hal terkait dengan perusahaan.



Komunikasi Elektronik ( electronic communication)
Belakangan ini komunikasi ini semakin banyak digunakan. Baik sistim informasi formal maupun telekomunikasi elektronik peribadi telah mengubah cara individu berkomunikasi dalam organisasi.
v   Sistem Informasi Formal
Metode ini dapat digunakan melalui pendekatan manajerial, maupun pendekana operasional. Pendekatan manajerial melalui penciptaan sebuah posisis yang biasa disebut Chiff Information Officer ( CIO) , CUIO bertangng jawab untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan dan persyaratan yang diperlukan dalam pemrosesan informasi.
Pendekatan Operasional, umumnya bagian dari CIO, melibatakan pembentukan satu atau beberapa system informasi formal yang menghubungkan semua manajer, depatetmen dan devisi.

v  Tehnologi Elektonik Pribadi
Komputer pribadi membuat proses komunikasi semakin cepat. Jaringan e-mail, internet dan ekstranet korporasi akan mempercepat proses komunikasi. Kini kemungkinan untuk mengadakan teleconference diantara berbagai lokasi, antar cabang, antar kantor dan antar negara  sangat mudah. Telepon seluler dan mesin faks telah mempermudah komunikasi
 Namun para pakar Psikologi menemukan sejumlah dampak negatif dari kemajuan tehnologi, al :
-          manajer jarang berada dikantor, mereka cendrung akan ketinggalan informasi dan akan menjadi korban dari politik organisasi, karena mereka tidak berada dikantor untuk mengaetahui apa yang terjadi dan untuk melindungi diri mereka.
-          Mereka melewatkan rumor organisasi dan komunikasi informal yang terjadi dikator
-          Mengorbankan pertemuan dan percakapan tatap muka hal ini akan menyulitkan pembentukan kultur yang kuat, pengembangan hubungan kerja yang solit serta menciptaka  atmorfir saling percaya dan kooperatif yang saling mendukung.
-          Membuka peluang untuk terjadinya perilaku yang disfungsional dar karyawan. Seperti pengiriman informasi kotor pada pihak lain.

Hambatan-hambatan  Komunikasi  Dalam Organisasi






Mengatasi Hambatan- hambatan Komunikasi