Sabtu, 05 Mei 2012

TEORI RASIO KEUANGAN




 Laporan Keuangan :
Merupakan media informasi yg digunakan oleh perusahaan ybs untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan kepada pihak yg berkepentingan, terutama bagi kreditur, investor dan pihak manajemen dr perusahaan itu sendiri.
Jenis Laporan Keuangan :
1. Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu.
2.Laporan Rugi dan Laba (Income Statement) mencerminkan hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal

Analisis Rasio Finansial

Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran tertentu yg disebut rasio. Rasio merupakan bentuk rumusan matematis yg menunjukkan hubungan di antara angka tertentu yg dpt digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil.  Analisis Ratio Keuangan pada dasarnya terdiri atas 2 macam perbandiangan yakni:

1.     Dengan cara membandingkan rasio waktu tertentu dengan rasio dari waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama. Cara ini akan memberikan informasi perubahan rasio dari waktu ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan dapat untuk proyeksi pada masa yang akan datang.

2.     Dengan cara membandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dg rasio keuangan yg sama dari perusahaan lain yg sejenis atau industri (rasio industri) dalam waktu yg sama.

Macam-macam Rasio Finansiil:
Dilihat dari sumber di mn rasio itu dibuat, maka rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan yakni:
1. Rasio Neraca (Balance sheet ratios)
2. Rasio laporan Rugi & Laba (Income statement ratios)
3. Rasio antar laporan ( Inter-statement ratios)

Pengelompokan rasio keuangan yg lain:
·        Rasio likuiditas : rasio yg dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan.
·        Rasio leverage : rasio yg dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
·        Rasio aktivitas : rasio yg dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya.
·        Rasio profitabilitas : rasio yang menunjukkan hasil akhir dr sejumlah kebijaksanaan dan keputusan.

Penggunaan Rasio Finansiil Rata-rata untuk Penyusunan Proyeksi Laporan Finansiil:
1. Besarnya Utang : debt/networth
2. Total Aktiva : Total Aktiva = Total Hutang + Modal Sendiri
3. Total Aktiva Likuid ( Kas + Piutang)/Hutang Lancar
4. Penjualan (Sales) : asset turnover= sales/asset
5. Piutang : average collection period=(piutang rata-rata*360)/penjualan kredit
6.kas: (kas+piutang)-piutang
7. Harga Pokok Penjualan:  (C.G.S) = 100 % - Gross profit margin
8. Persediaan (Inventory) : inventory turnover= HPP/ Inventory rata-rata
9. Aktiva Tetap : Total Aktiva-(kas+piutang+inventory)

Formulasi Strategi dan Implementasi


Pemikiran secara strategis berarti   memandang  jangka panjang dan melihat keadaan sekitar organisasi, dan lingkungan, serta mempertimbangkan bagaimana keduanya saling mengisi. memahami konsep strategi,  tingkatan strategi dan formulasi strategi vesus implementasi merupakan permulaan penting menuju pemikiran strategi.

Ø  Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategi ( strategic management ) adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi serta sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk meraih sasaran organisasi. Inti dari strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara yang berbeda dari pesaing. Contoh, Dell Computer meraih kesuksesan tanpa menggunakan perantara melainkan dengan melakukana penjualan langsung kepada kosumen. Srtategi berubah sejalan dengan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan, akan tetapi agar tetap kompetitif perusahan harus membangun strategi yang berfokus pada kompetisi inti, membangun sinergi, dan menciptakan nilai bagi konsumen.

I. Kompetisi inti 
Adalah sesuatu yang dilakukan  organisasi dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaingnya. Kompetisi inti menyajikan suatu keunggulan kompetitif karena perusahaan memilki keunggulan yang tidak dimiliki pesaingnya. Suatu kompetisi initi dapat berada pada  dibidang riset dan pengembangan, penguasaan tehnologi , efisiensi pada manufaktur dan pelayanan konsumen.

II. Sinergi 
 Kondisi yang muncul ketika bagian-bagian saling berintegrasi untuk menghasilkan dampak gabungan yang lebih besar dari pada apabila dilakukan sendiri oleh masing-masing  bagian / organisasi. Organisasi mungkin dapat memperoleh  keunggulan khusus dalam hubungannya dengan biaya, kekuatan pasar, tehnologi, atau keterampilan manajemen. Apabila dikelola dengan tepat,sinergi dapat menciptakan nilai tambah dengan sumberdaya yang tersedia saat ini, memberikan dorongan bagi line dasar. Rupert Murdoch’s Nwes Corp, sebagi contoh, berusaha membangun sinergi antara publikasi dan bisnis flim/televisi . 


III.Penciptaan nilai 
Nilai dapat didefinisikan sebagai kombinasi  dari manfaat yang diterima dan biaya yang dibayar oleh konsumen. Produk yang biayanya rendah tetapi tidak memberikan manfaat berarti tidak memberikan nilai yang baik.  Penyampaian nilai pada pelanggan seharusnya jantung dari strategi. Para manajer perlu memahami bagian mana dari operasi  perusahaan yang dapat menciptakan nilai ,dan mana yang tidak. Perusahaan hanya dapat memperoleh keuntungan hanya apabila nilai yang diciptakan lebih besar dari biaya sumber yang dikeluarkan. 

Ø  Macam-Macam Strategi:

A. Strategi besar
Strategi besar ( grand strategy ) ádalah  rencana umum berupa tindakan-tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk meraih sasaran jangka panjang.

Strategi besar dibedakan kedalam 3 katagori :
1.      Pertumbuhan (growth )
Dapat dilakukan secara internal dengan melakukan investasi dalam perusahaan atau secara eksternal dengan memperoleh tambahan divisi bisnis.
Pertumbuhan internal meliputi pengembangan produk baru atau produk yang mengalami perubahan., seperti pengembangan ban Aquatred oleh Goodyear.
Pertumbuhan eksternal biasanya meliputi diversifikasi  yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini produk saat itu atau membawa perusahaan pada area baru .

2.      Stabilitas ( stability ) yang disebut juga strategi diam ( pause strategy )
Artinya organisasi tetap berada pada ukuran yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara  yang masih dapat dikendalikan.  Perusahaan  ingin tetap berada pada bisnisnya saat ini  Setelah organisasi mengalami masa-masa yang bergejolak dengan pertumbuhan yang cepat para eksekutif kerap memfokuskan perhatian pada strategi stabilitas untuk mengintegrasikan unit-unit bisnis strategis dan memastikan bahwa organisasi berjalan dengan efisien.


3.      Pemangkasan ( retrenchment )
Berarti organisasi terpaksa melalui periode terjadinya penurunan, dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual maupun melikuidasi keseluruhan bisnis.Organisasi dapat mengalami kemerosotan yang tajam sehingga memaksa manajer untuk melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap personel dan pengeluaran.

B. Strategi global

 Selain strategi diatas  perusahaan dapat mengejar strategi yang terpisah sebagai fokus dari bisnis global.  strategi global dibedakan dalam 3 kategori:

  1. Globalisasi (  globalization )
Pendekatan ini berdasarkan asumsi bahwa ada pasar global tunggal bagi sebagian besar produk-produk konsumen dan industri. Teorinya adalah setiap orang dimanapun ingin membeli produk yang sama dan hidup dengan cara yang sama. Orang dimanapun ingin membeli Coca-cola dan memakai jeans bermerk Levi`s . sebagai contoh, dihapuskannya hambatan tarif dinegara-negara    Eropa pada tahun 1992 telah membantu menjadikan Eropa pasar terpadu bagi standardisasi menufaktur, pengemasan, dan periklan.
Setelah mengakuisisi perusahaan raksasa alat-alat rumah tangga dari Belanda Philips  Electronic, Whirlpool mendirikan organisasi yang terkoordinasi diseluruh eropa dan memproduksi alat-alat rumah tangga dalam bentuk umum yang dapat digunakan baik  di Eropa maupun di Amerika.

2.      Strategi Multidomestik ( multidomestic strategy )
Artinya kompetisi pada masing-masing negara ditangani secara independen dari kompetisi negara yang lain.  Dengan demikian perusahaan multinasional ada pada beberapa negara tetapi periklanan dan rancangan produk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebuhtuhan spesifik negara masing-masing.

  1. Strategi Transnasional ( transnational  strategy)
Berupaya meraih baik integrasi global maupun tanggung jawab nasional. Strategi transnasional sesungguhnya sangat sulit dicapai karena satu sasaran mensyaratkan koordinasi global  sementara sasaran yang lain mensyratkan fleksibelitas lokal. Namun beberapa industri menemukan bahwa, meskipun terjadi peningkatan persaingan menandakan bahwa mereka harus dapat meraih efisiensi global, tekanan  yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan lokal memerlukan tanggung jawab nasional.  
                               

Ø  Tingkatan  Strategi

  1. Strategi tingkat perusahaan ( corporate level strategy )
Strategi tingkat perusahaan behubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan kombinasi dari unit bisnis . Tindakan strategi pada pada tingkat ini biasanya berkaitan dengan akuisisi  bisnis-bisnis baru, penambahan atau divertasi unit-unit  bisnis, fabrik-fabrik atau lini produk dan  joint venture dengan korporate lain dalam area baru.

  1. Strategi tingkat bisnis ( business level strategy )
Strategi tingkat bisnis berhubungan dengan masing-masing unit bisnis satu line produk dalam organisasi. Strategi ini befokus pada cara sebuah unit bisnis bersaing dalam industrinya. Keputusan strategi pada unit bisnis berkaitan dengan iklan, arah dan perluasan riset, pengembangan produk baru, perlengkapan dan fasilitas dsb.

   3.Strategi tingkat fungsional ( functional level strategy )
Strategi tingkat fungsional berhubungan dengan departemen-departemen  fungsional utama dalam unit bisnis. Strategi fungsional melibatkan seluruh fungsi utama termasuk keuangan, R&D, pemasaran dan manufaktur.

Etika Manajerial dan Tanggung Jawab Sosial Perusahan


·         Etika (ethics) adalah aturan mengenai prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku seseorang atau klelompok  mengenai apa yang benar atau yang salah.( Daft).

·         Etika ( ethics) keyakinan pribadi seseorang mengenai apakah suatu perilaku / tindakan atau keputusan adalah benar atau salah. ( Griffin)

Etika  berhubungan dengan nilai-nilai internal  yang merupakan bagian dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial  yang berhubungan dengan  lingkungan eksternal.  Praktek bisnis yang etis atau tidak etis  biasanya mencerminkan nilai-nilai, sikap,  keyakinan dan pola  perilaku dari budaya organisasi , maka etika adalah masalah organisasi sekaligus masalah pribadi.

Kreteria untuk membuat keputusan yang etis
Hampir semua dilema etika melibatkan suatu konflik antara kebutuhan sebagian dan keseluruhan – individu versus organisasi, organisasi versus masyarakat. Contoh, haruskah sebuah perusahaan menerapkan pengujian alkohol dan obat-obat  terlarang untuk para karyawan yang dapat memberikan manfaat bagi organisasi, tetapi mengurangi kebebesan individu karyawan ¿ Contoh lain, haruskah masalah kesehatan lokal yang berpotensi timbul akibat pembuangan limbah sebuah perusahaan lebih penting dari pada manfaat yang diberikan perusahaan tersebut dalam menciptakan lapangan kerja luas.
Para manajer yang menghadapi pilihan etis yang sulit ini sering memanfaatkan suatu pendekatan normatif- yang berdasarkan norma dan nuilai-nilai untuk membimbingnya dalam membuat keputusan.

 Kreteria pembuatan keputusan yang etis :
1.      Pendekatan manfaat ( utilitarian approach)
Konsep etika yang menyatakan bahwa perilaku-perilaku moral harus menghasilkan kebaikan terbesar bagi kelompok mayoritas.
Dengan pendekatan ini, seorang pengambil keputusan diharapkan untuk mempertimbangkan akibat dari setiap alternatif yang diambil terhadap semua pihak.
2.      Pendekatan individualisme ( individualism approach)
Konsep etika yang menyatakan suatu tindakan adalah normal jika mendukung kepentingan jangka panjang individu yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang lebih besar.Para individu menghitung manfaat jangka panjang terbaik yang mereka peroleh sebagai ukuran dari keberhasilan sebuah keputusan.
3.      Pendekatan hak-hak moral ( moral-right approach)
Konsep etika yang memandang bahwa keputusan-keputusan moral adalah keputusan yang tidak melanggar hak sosial dari mereka yang dipengaruhi oleh keputusan tersebut.  Maka keputusan benar secara etika jika keputusan tidak melanggar hak asasi dari mereka yang kena dampak  keputusan itu.
Hak-hak moral yang dapat diertimbangkan dalam pengambilan keputusan adalah :
-          Hak kebebasan pribadi
-          Hak atas kebebasan nurani
-          Hak aaats kebebeasan berbicara
-          Hak untuk perlindungan diri
-          Hak atas kehidupan dan keselamatan

4.      Pendekatan keadilan ( justice approach)
Konsep etika yang menyatakan bahwa keputusan – kputusan mooral harus didasarkan pada standar keadilan, kewajaran dan sikap tidak memihak.

Ada 3 jenis keadilan yang menjadi perhatian para manajer ;
·   Keadilan Distributif ( distributive justice)
Konsep yang menyatakan bahwa perbedaan perlakuan atas orang-orang jangan didasarkan pada karakteristik-karakteristik arbiter. Maka pri dan wanita tidak boleh menerima gaji yang berbeda jika mereka melakukan pekerjaan yang sama.
·   Keadilan prosedural (procedural justice)
Konsep yang menyatakan bahwa atiran-aturan harus didefinisikan secara jelas dan diterapkan secara konsisten serta tidak memihak.
·   Keadilan konpensatori  ( compensatory justive)
Konsep yang menyatakan bahwa individu-individu harus konpensai kerugian yang  adil  oleh pihak yang bertanggung jawab. Lebihlanjut individu tidak boleh dipaksa bertanggung jawab atas urusan yang tidak berada dibawah kendali mereka.
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan etis
1.      Manajer
         Para manajer membawa kepribadian dan perilaku tertentu dalam pekerjaan mereka. Kebutuhan pribadi, pengaruh keluarga, dan latar belakang agama membentuk sitem nilai yang dimiliki seorang manajer. Karakteristik kepribadian seperti kekuatan ego, kepercayaan diri dan rasa kemandirian yang kuat memungkinkan para manajer membuat keputusan yang etis

2.      Organisasi
         Nilai-nilai yang di terapkan organisasi penting, riset telah menunjukkan bahwa nilai-nilai sebuah organisasi atau departemen sangat mempengaruhi peri laku karyawan dan pembuat keputusan..

Etika manajerial ( managerial ethict) 
Etika manajerial adalah standar-standar perilaku yang manajer individual dalam pekerjaan mereka.
Bidang mengenai etika yang penting mendapat perhatian dari para manajer adalah ;

1.      Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka.
Seperti mempekerjakan dan memecat orang, upah dan kondisi kerja yang buruk, kebebasan pribadi karyawan yang dibatasi dan tidak ada rasa hormat menghormati. Petunjuk etika dan hukum menyarankan bahwa keputusan untuk mempekerjakan dan memecat seseorang sebenarnya semata-mata didasarkan pada kemampuan orang / individu untuk melaksanakan pekerjaan. Contoh lain : fakta bahwa seorang manajer membayar seorang karyawan lebih sedikit dari pada yang layak diterimnanya, karena manajer tahu bahwa karyawan tersebut tidak mungkin keluar atau tidak mengambil resiko kehilangan pekerjaan. jika protes.

2.      Bagaimana karyawan memprakukan organisasi
Bagaimana karyawan memperlakukan organisasi mereka terutama berkenaan dengan konflik kepentingan, Konflik kepentingan muncul ketika suatu keputusan secara potensial menguntungkan individu tetapi mungkin merugikan organisasi. Misalnya bagian pembelian menerima hadiah dari pemasok, menggunakan telepon perusahaan untuk kepentingan pribadi, mencuri perlengkapan kantor, dan menambahkan pengeluran dsb.
Cara pemerintah mempenaruhi organisasi :
·         Melalui peraturan ( regulation)
-                  Peraturan perlindungan lingkungan
-                  Peraturan perlindungan konsumen
-                  Perraturan perlindungan karyawan
-                  Peraturan surat-surat berharga
-                  Peraturan pajak.
·         Peraturan tidak langsung seperti penberian insentif pajak, pelatihan bagi para pengangguran
.
Cara organisasi mempengaruhi pemerintah :
-   Kontak pribadi
-   Melobi ( lobbying)
-   Komite tindakan politik
-   Bantuan

Tanggung jawab sosial ( social responsibility)
Tanggung jawab sisal adalah kewajiban manajemen untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Permasalahan dalam membahas tentang tanggung jawab sosial ini adalah karena setiap orang mempunyai keyakinan nyang berbeda mengenai tindakan yang benar dan yang salah . Contoh : Jika sebuah bank menyimpan sejumlah uang milik sebuah badan pendanaan dengan bunga yang rendah selama 90 hari dimana bank mendapat laba yang besar , apakah hal itu etis ¿  jika dua perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, kemudian salah satu berusaha  agar perusahaan yang lemah menjadi bangkrut, merupakan perbuatan yang tidak etis .
Pi hak-pihak yang berkepentingan terhadap sebuah organisasi ( stakeholders)
Investor dan pemegang saham, pelanggan,karyawan, pelanggan, pemasok diangaap sebagai pihak yang berkepentingan utama, dimana organisasi tidak dapat bertahan tanpa mereka. Pihak yang berkepentuingan lain adalah pemerintah dan msyarakat. Masyarakat meliputi pemerintah setempat linggkungan alam .  Setiap pihak yang berkepentingan mempunyai kreteria tanggung jawab sosial yang berbeda, karena kepentingan yang berbeda dalam organisasi.
M Mengevaluasi kinerja sosial perusahaan
1.      Tangung jawab Ekonomi ( economic responsibility)
Institusi bisnis adalah unit ekonomi dari masyarakat, tanggung jawabnya adalah menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan masyarakat dan memaksimalkan laba bagi pemilik serta pemegang saham. Menurut Millton Friedman perusahaan harus dioperasikan dengan basis laba, dengan misi tunggalnya yaitu meningkatkan labanya selama berada dalam peraturan permainan.
2.      Tanggung jawab legal ( legal responsibility)
Mendefinisikan apa yang dianggap penting oleh masyarakat sehubungan dengan perilaku perusahaan yang .layak. Bisnis diharapkan untuk memenuhi tujuan ekonomi mereka dengan kerangka kerja legal. ( sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku).
3.      Tanggung jawab etika ( ethical responsibolity)
Untuk menjadi etis para pembuat keputusan organisasi harus bertindak atas dasar kesetaraan, keadilan,  tidak memihak, saling hormat menghormati hak individu dan memberikan perlakuan yang berbeda hanya jika revan dengan tugas dan tujuan organisasi. Perilaku yang tidak etis timbul ketika keputusan memungkinkan individu atau perusahaan mendapat keuntungan dengan mengorbankan masyarakat.





Evolusi Ilmu Manajemen


A.Perspektif klasik ( classical perspektive )
Berikut ini merupakan pendapat para ahli:
1. Menurut Frederick Winslow Taylor ( 1856 – 1915 )
Menurut Taylor Produktifitas tenaga kerja yang rendah terletak pada praktek manajemen yang  buruk dan bukan karena tenaga kerja.  Oleh sebab itu manajemen harus diubah dan perubahan itu harus melalui studi ilmiah
 ( scientific management )  Taylor mengatakan bahwa keputusan – keputusan yang berdasarkan kira-kira dan tradisi harus diganti  dengan prosedur yang tepat yang dikembangkan setelah mempelajari situasi–situasi tertentu dengan teliti.  Taylor mendasarkan penelitiannya pada studi waktu dan gerakan pekerja . Dia memecah setiap pekerjaan menjadi komponen-komponen dan mendesain  metode tercapat dan paling baik untuk melaksanakan setiap komponen.  Kemudian dia menetapkan berapa banyak seorang pekerja harus mampu mengerjakan pekerjaan dengan peralatan dan material yang ada ditangannya.  Dia juga mendorong  para majikan untuk membayar pekerja yang kebih produktif dengan upah yang lebih tinggi dari yang lain ( sistem upah insentif )      

Karakteristik mananjen ilmiah:
1. Pendekatan umum
a.Mengembangkan metode standar untuk masing-masing pekerjaan
b.Memilih para pekerja dengan kemampuan yang sesuai untuk masing-masing  pekerjaan
c.Memilih para pekerja dengan metode standar
d.Membantu para pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka dan menghilangkan gangguan.
e.Memberikan insentif upah bagi pekerja untuk meningikatkan hasil.
2. Kontribusi
a.Meningkatkan  pentingnya kompensasi untuk prestasi
b.Memulai studi mengenai tugas dan pekerjaan dengan teliti
c.Mendemontrasikan pentingnya dan pelatian personel
3. Kecaman
a.Tidak menghargai kontek sosial dari pekerjaan dan kebutuhan yang lebih tinggi dari para pekerja
b.Tidak mengukur pebedaan antar individu
c.Cendrung mengganggu para pekerja sebagai orang bodoh dan mengacuhkan ide dan saran mereka

2. Menurut Hendry L Gantt ( 1861-1919 )
Dia  merupakan rekan dari Taylor , menurutnya sistem insentif tidak terlalu memberikan dampak motivasional. Gantt membuat ide baru yakni :
·         Setiap pekerja dalam satu hari  berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, akan menerima bonus sebesar 50 sen.
·         Supervisor akan mendapat bonos untuk setiap pekerjaan yang mencapai standar harian , ditambah bonus tambahan bila semua pekerjaan mencapai standar.
·         Setiap  kemajuan pekerja  dinilai secara terbuka dan dicatat pada bagan balok individual dengan warna hitam untuk hari-hari pekerja yang bersangkutan mencapai standar dan warna merah kalau dia gagal . Lebih jauh lagi Gantt mempelopori sistem pencatatan dengan bagan untuk jadwal produksi , yang dikenal degan ” bagan Gantt ” adalah  grafik batang  yang mengukur pekerjaan yang direncanakan dan diselesaikan disetiap tingkat produksi menurut waktu yang diperlukan.
3. Menurut Frank  B dan Lilian M Gilbert ( 1868-1924 )
Sebagai suami istri mereka bkerja sama dalam mempelajari  kelelahan dan gerakan serta serta memfokuskan pada berbagai cara untuk mendorong kesejahteraan para pekerja individual. Membantu para pekerja utuk mencapai potensi penuh sebagai manusia. Dalam konsep mereka ”  gerakan dan kelelalahan” saling berkaitan, setiap gerakan yang dihilangkan akan mengurai kelelahan, yang scara langsung juga dapat meningkatkan moril pekerja.

   B. Perspektif humanistis ( Humanistis perspective )
1. Perspektif sumberdaya manusia .
Dalam pandangan sumberdaya manusia berbagai pekerjaan harus dirancang sedemikian rupa, sehingga tugas-tugas tidak dirasakan sebagai tidak berprikemanusiaan atau meendahkan,tetapi sebaliknya memungkinkan bagi pekerja untuk menggunakan potensi mereka seutuhnya.
a.      Menurut Abraham Maslow ( 1908-1970 )
Seorang psikolog yang mengamati masalah pasien-pasiennya yang biasanya berasal dari suatu ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan mereka Kemudian Maslow merumuskan suatu hirarki kebutuhan sebagai berikut :
-          kebutuhan fisiologi ( physiological needs )
-          kebutuhan keselamatan ( safety needs )
-          kebutuhan sosial ( social needs )
-          Penghargaan ( esteem needs )
-          Aktualisasi diri ( actualization needs )

b. Menurut Douglas Mc Gregor ( 1906-1964 )
Dia menantang pandangan klasik dan maupun asumsi hubungan manusia. Berdasarkan pengalamannya sebagai seorang psikolog, kemudian merumuskan ” teori X dan teori Y ”
Asumsi teori X
-          secara rata-rata manusia mempunyai kecendrungan untuk tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindari jika memungkinkan
-          Karena karakter manusia yang tidak menyukai pekerjaan, maka orang harus dipaksa, dikontrol diarahkan atau diancam dengan hukuman untuk membuat mereka mencurahkan upaya untuk mencapai tujuan oraganisasi.
-          Kebanyakan orang lebih suka diarahkan, menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang relatif kecil dan diatas segala- galanya mengingnkan rasa aman.’
Asumsi teori Y
-          Penggunan upaya fisik dan mental dalam pekerjaan adalah sama alaminya dengan bermain dan beristirahat.  Kebanyakan orang tidak mempunyai kecendrungan  untuk tidak menyukai pekerjaan
-          Kontrol dari luar dan ancaman hukuman bukan satu-satunya cara untuk membuat orang berupaya mencapai tujuan organisasi. Seorang akan melakukan pengarahan untuk diri sendiri dan mengendalikan diri untuk mencapai tujuan, jika orang tersebut mempunyai komitmen terhadap tujuan tersebut.
-          Dalam kondisi yang sesuai kebanyakan orang belajar untuk tidak hanya menerima  bahkan mencari tanggung jawab
-          Kapasitas dalam menggunakan imajinasi, kecerdasan, dan kreatifitas yang relatif tinggi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi terdistribusi secara luas bukan sempit
-          Dalam kondisi kehidupan industri modern potensi intelektual sebagian besar orang baru dimanfaatkan sebagiannya.
2. Perspektif  ilmu manajemen ( management science perspective )
 Bermula dari keberhasialn bangsa Inggris dalam memenangkan perang dunia ke II.  Untuk memenangkan perang bangsa Inggris membentuk sebuah tim research operasi yang terdiri dari  berbagai ahli . seperti  ahli matematika,  fisika statistika, dan ilmu-ilmu  kuantitatif lainnya.  Selama perang dunia ke II para ilmuan tersebut dikumpulkan  untuk menyusun taktik / startegi perang dengan menggunakan ilmu matematina, statistika, fisika dan ilmu –ilmu kuantitatif lainnya merekan berhasil meraih kemenangan.
Ketika perang telah usai penerapan dari operasinal research tersebut  berangsur-angsur semakin banyak dipakai   untuk memecahkan masalah manajerial. Para spesialis manajer operasianal menggunakan tehnik-tehnik kuantitatif untuk memecahkan masalah fabrikasi. Metode umum yang digunakan adalah perkiraan, model persediaan, program linier dan non linier, teori antrian, penjadwalan, simulasi dan sebagainya.
Sekarang banyak organisasi memiliki departemen spesialis ilmu manajemen untuk membantu memecahkan masalah –masalah dengan pendekatan kuantitatif. Seperti penggunaan teori antrian  ( quenting theory )  yang menggunakan matematika untuk menghitung  bagaimana cara menyediakan layanan yang dapat meminimalkan  waktu tunggu dari para pelangggan.
  C. Pendekatan ilmu perilaku ( behavioral sciences approach )
Mengembangkan teori mengenai perilaku manusia berdasarkan metode ilmiah. Ilmu perilaku diambil dari sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi  dll. Untuk memahami perilaku karyawan dan interaksinya dalam sebuah organisasi.  Dalam ilmu perilaku, ekonomi dan sosiologi sangat mempengaruhi cara pendekatan manajer. Psikologi telah mempengaruhi pendekatan manajer atas motivasi, komunikasi, kepemimpinan dan seluruh bidang sumberdaya manusia.
D.Tren- tren histories terbaru
Manajemen bersiafat komplek dan dinamis  perspektif yang kita bicarakan diatas mengalami perubahan, tiga perluasan kontemporer penting dari perspektif ini adalah  teori sistem, pandangan kontingensi, dan manajemen kualitas.
I .Teori sistem
 Sebuah sistem adalah serangkaian bagian  yang saling berkait., yang berfungsi sebagai kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Sebuah sistem berfungsi dengan memperoleh masukan dari lingkuan eksternal, mentranspormasi masukan itu dengan suatu cara dan menyalurkan kembali kepeda lingkungan. Beberapa ide dalam teori sistem mempunyai pengaruh penting pada pemikiran manajemen. Hal ini meliputi sistem terbuka dan sistem tertutup, entropi, sinergi, dan saling ketergantungan sub sistem.
Sub sistem  adalah bagian  dari sebuah sistem yang salng tergantung satu sama lain. Perubahan salah satu bagian dalam organisasi mempengaruhi bagian lain Organisasi harus dikelola sebagai satu kesatuan yang terkoordinasi. Para manajer yang mengerti saling ketergantngan subsitem  ini segan untuk membuat perubahan. . Contoh pemakaian tehnologi terbaru dapat memberi pengaruh yang besar terhadap bagian-bagian yang lain dari organisasi.  Inti dari pendekatan sistem adalah manaer tidak dapat berfungsi hanya dalam batas-batas  bagan organisasi tradisional . Mereka harus menghubungkan departemen mereka dengan perusahaan secara keseluruhan. Untuk melakukan itu mereka harus berkomunikasi tidak hanya dengan kawan dan departemen  tetapi juga perwakilan organisasi lain. Jelas manajer sistem memahami pentingnya jaringan hubungan bisnis untuk usaha mereka.
II .Pandangan kontingensi ( cintingency view )
Artinya reaksi seorang manajer tergantung pada identifikasi kontingensi kunci dalam sebuah situasi organisasi. Tidak ada prinsip universal yang ditemukan , dan seseorang belajar ilmu manajemen dengan mengalami  sejumlah masalah besar / kasus. Pandangan kontingensi memberitahu kita bahwa apa yang berhasil di sebuah situasi mungkin tidak berhasil disituasi lain. Para manajer bertugas mengidentifikasikan tehnik mana, dalam situasi tertentu , dibawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu paling baik memberikan kontribisi pada pencapaian sasaran manajemen.
III.Manajemen kualitas  total (total  quality management /  TQM  )
 Yang dipelopori oleh W Edwards Deming , Yang pada awalnya diejek di Amerika tetapi orang Jepang mengikuti teori ini dan berhasil membangun kembali industri Jepang yang hancur pada perang dunia ke II.
Bangsa Jepang mengubah secara bertahap pendekatan yang berorientasi pada pengawasan terhadap control kualitas , menuju sebuah pendekatan yang menekankan keterlibatan karyawan sebagai pencegah masalah- masalah kualitas.  TQM yang berfokus pada pengelolaan organisasi total untuk memberikan mutu pada pelangggan, harus berada pada garis depan dalam membantu para  manajer untuk  berhubungan dengan  kompetisi global.  Pendekatan ini memasukkan nilai-nilai mutu pada setiap aktifitas perusahaan, dengan para pekerja lini depan yang terlibat secara dekat dalam proses itu
Empat elemen penting dalam manajemen kualitas yakni :   
Keterlibatan karyawan, berfokus pada pelanggan, benchmarking, dan perbaikan terus menerus
Keterlibatan karyawan ( employee involvement )   artinya TQM membutuhkan partisipasi seluruh kayawan dalam pengendalian mutu. Semua karyawan berfokus pada pelanggan, perusahaan harus mengetahui apa yang diingginkan pelanggan dan mencoba memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.  Benchmarking menyangkut sebuah proses dimana perusahaan berusaha mengetahui bagaimana perusahan lain melakukan sesuatu lebih baik dari mereka dan kemuadian mencoba meniru atau memperbaikinya.  Perbaikan terus menerus / selalu mawas diri ( cotinious improvement ) adal implementasi dari perbaikan kecil dan meningkat  kesemua bidang organisasi secara terus menerus.