Basis
data
BD
adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama
pada suatu media, yang diorganisasikan
berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan
manipulasi untuk kegunaan tertentu. Perkembangan sistem informasi manajemen telah
menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam
pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada
tingkat operasional (pelaksana teknis)
maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran
dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut
untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan
terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan
keputusan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi,
khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai
aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.
Penjelasan
yang membedakan system file dengan basis data
- Sistem Pemrosesan File
Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi
semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional
dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut
juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya
untuk satu program aplikasi saja.
Kelemahannya dari sistem
pemrosesan file ini antara lain :
1. Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh
programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam
beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat
muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu
file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini
dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang
bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila
terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki
pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat
mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
2. Kesukaran dalam Mengakses
Data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak
diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan
untuk pengambilan data.
3. Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan
file-file mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan
program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
4. Masalah Pengamanan ( Security Problem )Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh
data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah
hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa.
Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit
melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
5. Data
Dependence
Apabila terjadi
perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat
mengakses data.
Sistem Basis data
Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem
pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian
dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data.
Konsep Dasar Basis Data
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan,
peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis Data adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan
untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.
Keuntungan Sistem Basis
Data :
- Terkontrolnya kerangkapan data : Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
- Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data : Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
- Data dapat dipakai secara bersama (shared) : Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
- Dapat diterapkan standarisasi : Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
- Keamanan data terjamin : DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal : modify, delete, insert, retrieve)
- Terpeliharanya integritas data : Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat
- Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat
- Data independence (kemandirian data) : Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada
Kelemahan Sistem Basis
Data
- Memerlukan tenaga
spesialis
- Kompleks
- Memerlukan tempat yang
besar
- Mahal
Pengertian
dari enterprise,tuple, dan derajat
·
Enterprise
adalah
sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur
yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Sistem enterprise mendukung struktur organisasi yang
sebelumnya tidak mungkin untuk menciptakan budaya organisasi yang lebih
disiplin.
·
Tuple
(Record) adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Dan suatu tuple (record)
mewakili satu data atau informasi.
Contoh: Record entry mahasiswa adalah kumpulan data value dari field nobp, nama, jurusan dan alamat per-barisnya. Dalam tabel database, record disebut juga baris.
Contoh: Record entry mahasiswa adalah kumpulan data value dari field nobp, nama, jurusan dan alamat per-barisnya. Dalam tabel database, record disebut juga baris.
·
Degree
of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya
atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5 atribut berarti
mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya mempunyai 5 nilai.
1. Relasi
Relation (Relasi) merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk menyimpan informasi mengenai objek-objek yang direpresentasikan dalam sebuah basis data. Relasi ini digambarkan dalam bentuk tabel dua dimensi. Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang mengandung informasi nomor induk pegawai, nama, alamat, gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja.
Untuk lebih lanjutnya dikenal Skema relasi.
Relation schema (Skema relasi) adalah nama relasi yang diikuti dengan kumpulan atribut-atributnya. Misalkan skema relasi R dinyatakan sebagai R(A1, A2, ..., An), dimana R = relasi dan Ai = atribut ke i. Contoh : PEGAWAI (NIP#, Nama, Alamat, Gaji, KodeDiv).
2. Atribut
Attribute (Atribut) merupakan kolom dari suatu relasi yang mempunyai nama. Atribut-atribut pada suatu relasi tidak harus tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan KodeDiv.
3. Tupel
Tuple (Tupel) merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai, masing-masing untuk setiap atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan KodeDiv.
4. Domain
Domain (Domain) merupakan kumpulan nilai-nilai data yang mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh : domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03, Div04}.
5. Derajat
Degree of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5 atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya mempunyai 5 nilai.
6. Cardinality Cardinality of relation (Kardinalitas dari suatu relasi) adalah banyaknya tuple pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada relasi.
Semuanya itu termasuk kedalam Relational database (Database relasional), yang merupakan sekumpulan relasi yang sudah dalam bentuk normal.
Model
data berbasis record
Model data berbasis record
Selain digunakan untuk menguraikan seluruh logika dalam struktur database juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari sistem database. Hal itulah yang membedakan Model data berbasis record dengan model data berbasis objek. Dalam model data berbasis record kita mengenal 3 jenis data model yaitu;
Selain digunakan untuk menguraikan seluruh logika dalam struktur database juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari sistem database. Hal itulah yang membedakan Model data berbasis record dengan model data berbasis objek. Dalam model data berbasis record kita mengenal 3 jenis data model yaitu;
i.
Relational model
Pada model data jenis ini hubungan antar data dalam struktur database diuraikan dalam bentuk tabel. Contohnya database sekolah terdiri dari 5 tabel :
- Tabel guru
- Tabel siswa
- Tabel mata pelajaran
- Tabel kepala sekolah
- Tabel staff TU
Relational model
Pada model data jenis ini hubungan antar data dalam struktur database diuraikan dalam bentuk tabel. Contohnya database sekolah terdiri dari 5 tabel :
- Tabel guru
- Tabel siswa
- Tabel mata pelajaran
- Tabel kepala sekolah
- Tabel staff TU
ii.
Hirarki model
Pada model data jenis ini hubungan antar data dalam struktur database diuraikan dengan record dan link. Record-record tersebut disusun dalam bentuk tree/pohon dengan masing-masing nodenya merupakan record data elemen dengan MAPPING CARDINALITYnya 1:1 dan 1:M. Berikut contoh dari hirarki model
iii.
Networking Model
Pada dasarnya jenis model data ini sama dengan hirarki model namun terdapat perbedaan pada susunan record dan linknya. Yaitu record dan link pada networking model tersusun dalam bentuk graph. Maka jika pada hirarki model MAPPING CARDINALITYnya 1:1 dan 1:M namun pada networking model MAPPING CARDINALITYnya 1:1, 1:M, dan N:M.
D.
DUA
BAHASA DALAM DBMS
I.
Data Definision Language ( DDL )
DDL ( Data Definision Language ) adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjelaskan objek dari database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database.
Contoh :
Create Table : Untuk membuat table
DDL ( Data Definision Language ) adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjelaskan objek dari database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database.
Contoh :
Create Table : Untuk membuat table
II.
DML ( Data Manipulation Language )
Data Manipultion Language adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi isi database. Adapun perintah-perintah pada DML diantaranya : Select, Insert, Update dan Delete.
Contoh : Select Query Detail artinya tampilkan Query Detail
Keterangan :
·
A = Atribut
·
B = Tuple
·
C = Domain
·
D = Derajat
·
E = Cardinality
·
F = Super
Key
·
G = Primary
Key