Ø
Komunikasi
adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Griffin , 2004 :105)
Ø
Komunikasi
adalah proses dimana informassi dipertukarnan dan dimengerti oleh dua orang
atau lebih, biasanya dengan maksud untuk
memotivasi, atau untuk mempengaruhi perilaku ( Daff 2003 : 132)
80% dari setiap hari kerja seorang manajer dihabiskan untuk
berkomunikasi. Untuk itu setiap manajer
harus mampu berkomunikasi dengan efektif.
Komunikasi yang efektif ( Effective
communication) adalah proses pengiriman pesan sedemikian rupa sehingga
pesan yang di terima memiliki makna sedekat mungkin dengan maksud
sipengirim. (Jika dalam waktu sekejap
penerima dapat menangkap dengan baik pesan yang dikirimkan pengirim)
Pengertian tentang komukasi yang efektif didasarkan pada konsep makna
dan konsistensi dari makna. Dalam komunikasi yang efektif, makna ditransmisikan
sedemikian rupa sehingga orang yang menerimanya paham.
Proses
komunikasi
Dimulai dari
saat pengirim merngirimkan fakta, ide,
pendapat atau informasi lain ke penerima. Fakta. Ide atau pendapat memiliki makna
bagi pengirim, apakah itu sederhana dan kongkrit, atau kompleks dan abtrak
Langkah berikut adalah meng
encoding makna kedalam bentuk yang sesuai dengan situasi. Proses encoding ini
biasa berbentuk kata-kata, ekspresi wajah, sikap tubuh atau bahkan ekspresi
artitistik dan tindakan fisik.
Setelah di encide, pasan ditranmisikan
melalui saluran atau media yang tepat. Seperti halaman buku, rapat, e-mail,
memo, surat ,
laporan dan percakapan telepon.
Setelah diterima pesan di decode
kembali kedaaml bentuk yang memiliki makna bagi sipenerima, dalam banyak kasus
makna memicu tanggapan, dan siklus ini berlanjut saat pesan baru dikirimkan
kembali , dengan langkah yang sama kepada pengirim awal.
“ Ganguan “ bisa merusak
komunikasi pada langkah manapun. Gangguan bisa berupa suara batuk, suara truk
atau suara dua orang yang tengah berbicara dekat posisi si pengirim atau
sipenerima. Gangguan juga dapat berbentuk surat
yang hilang dalam perjalanan, putusnya percakapan telepeon, E-mail yang salah
alamat, virus atau salah satu peserta
peseta percakapan dipanggil oleh atasannya dsb.
Bentuk
Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi
1.
Komunikasi lisan ( Oral commnunication)
Komunikasi
lisan terjada dalam percakapan tatap muka, diskusi kelompok, percakapan
telepon, dsb.
Komunikasi
lisan sangat lazim karena beberapa alas an :
- Komunikaksi lisan memicu umpan balik dan pertukaran pikiran secra langsungbentuk pertanyaan-pertanyaanatau persetujuan verbal, ekspresi muka dan gerak tubuh.
- Komunikasi lisan mudah dan dapat dilakukan dengan persiapan sedikit
Kelemahan dari komunikasi
lisan , kemungkinan tidak akurat, jika pembicara memilih kata-kata yang salah
untuk menyampaikan suatu maknaatau melupakan detil-detil penting, jika proses
komunikasi lisan memiliki gangguan , atau penerima melupakan sebagian dari
pesan
Kumunikasi lisan biasanya digunakan saat pesan bersifat pribadi, tidak rutin dan
singkat
2.
Komunikasi Tulisan ( written communication)
“ Menulisnya “
dalam surat ,
memo, catatan tulisan tangan, atau e-mail.
Keunggulan
dari komunikasi tulisan adalah :
- Komukasi tulisan biasanya sangat akurat dan menyediakan catatan permanen mengenai komunikasi.
- Pengirim biasa meluangkan waktu untuk mengumpulkan dan mencerna informasi dan bisa merevisi sebelum dikirim.
- Penerima memilki banyak waktu untuk membaca secara cermat dan mengulangi pembacaan berkali-kali jika diperlukan.
Salah satu
kelemahan dari komunikasi tertulis adalah mencegah umpan balik secara langsung.
maupun pertukaran pikiran secra langsung.
3.
Komunikasi non verbal ( nonverbal commnunication)
Sebuah komunikasi yang dikirim melalui
tindakan, perilaku, penampilan, dan sikap. Komunikasi nonverbal kebanyakan terjadi selama
komunikasi secara bertatap muka, verbal adalah kata - kata yang diucapkan
secara actual, vocal, termasuk pola nada
dan warna suara dari suara seseorang, dan ekspresi wajah.Anda harus ingat bahwa
dalam berkomunokasi “ bukan apa yang anda katakana tetapi
bagaimana anda mengatakannya”
Komunikasi
Organisasi
1.
Saluran Komunikasi Formal (
formal communicatin channel)
Adalah saluran
komunikasi yang mengalir dalam rantai komando atau rantai tanggung jawab yang
didefinisikan oleh organisasi. Saluran komunikasi formal ada 2 arah yakni : Komunikasi vertical (ke bawah atau ke atas)
dan horizontal.
a.
Komunikasi
vertical ( vertical communication)
v
Komunikasi kebawah ( downward communication)
Adalah
komunikasi yang mengalir dari atas kebawah, dalam hirarki organisasi, biasanya
melalui saluran pelaporan fiormal _ yaitu, komunikasi antara manajer dengan bawahan
mereka. Komunikasi ini mengacu pada pesan, yang informasi yang dikirim dari
manajemen puncak ke bawahan . Bentuk komunikasi ini dapat dilakukan dengan banyak cara, Seperti melalui pidato, pesan dalan
selebaran, e-mail, pamplet informasi,
sdb.
Komunikasi
kebawah mencakup banyak sebab :
-
Implementasi tujuan dan strategi
-
Instruksi dan alasan utama pekerjaan
-
Prisedur dan praktek
-
Umpan balik kinerja
-
Indoktrinasi
Komunikasi
keatas melibatkan pesan-pesan dari bawahan kepada atasnya. Arus ini biasanya
mengalir dari bawahan keatasan langsungnya. lalu keatas dari atasan ini, dan begitu
seterusnya. Komunikasi kebawah terjadi saat informasi mengalir menuruni
hierarki dari atasan kebawahan.
Riset menunjukakan bahwa komunikasi keatas
memiliki distorsi lebih besar
dibandingkan komunikasi kebawah. Bawahan
cendrung menahan atau mendistorsi informasi yang akan membuat diri
mereka terlihat buruk. Semakin besar perbedaan status atasan dengan bawahan dan
semakin besar rasa tidak saling percaya,
semakin besar kemungkinan bawahan akan menyembunyikan ataumendistorsi
informasi.
Komunikasi
keatas mencakup banyak sebab :
-
Masalah dan pengecualian
- Saran perbaikan
- Laporan kinerja
- Keluahan dan perselisihan
- Informasi keuangan dan akuntansi.
v
Komunikasi
Horizontal ( horizontal commnunication)
Adalah
komunikasi yang mengalis kesamping dalam organisasi, melibatkan kolega dan
rekan kerja dari level organisasi yang sama dan bias meibatkan individu –individu
dari beberapa unit organisasi yang berbeda.
Tujuan
dari komunikasi horizontal :
-
Untuk koordinasi antar unit yang saling
bergantung.
-
Pemecahan masalah dan perubahan innisiatif
2. Saluran
Komunikasi Informal ( Informal Communication)
Sebuah
saluran komunikasi yang lahir diluar saluran otoritas formal tanpa
memperhatikan hirarki otoritas organisasi.
- Rumor /gosip ( Grapevine) adalah jaringan komunikasi informal yang bisa menembus seluruh lapisan organisasi
Grapevine
dapat menjadi kekuatan yang dominan
ketika saluran formal tertutup. Pada beberapa kasus graprvine benar-benar sangat sebuah jasa , karena
informasi yang diberikan membantu memperjelas situasi yang tidak jelas dan
tidak menentu. Grapevine menjadi lebih
aktif selama periode perubahan, kegembiraan, kegelisahan, dan kelesuan kondisi
ekonomi.
b.
Mangement by wandering Around ( MBWA)
Ide
dasarnya adalah sejumlah manager mencari tahu apa yang terjadi dengan
berkeluyuran dan berbicara dengan orang
– orang _ bawahan langsung, bawahan
jauh, petugas pengirim, konsumen, atau siapa saja yang satu dan
beberapa hal terkait dengan perusahaan.
Komunikasi Elektronik ( electronic
communication)
Belakangan ini
komunikasi ini semakin banyak digunakan. Baik sistim informasi formal maupun
telekomunikasi elektronik peribadi telah mengubah cara individu berkomunikasi
dalam organisasi.
v
Sistem Informasi Formal
Metode
ini dapat digunakan melalui pendekatan manajerial, maupun pendekana
operasional. Pendekatan manajerial melalui penciptaan sebuah posisis yang biasa
disebut Chiff Information Officer ( CIO) , CUIO bertangng jawab untuk
menentukan kebutuhan-kebutuhan dan persyaratan yang diperlukan dalam pemrosesan
informasi.
Pendekatan
Operasional, umumnya bagian dari CIO, melibatakan pembentukan satu atau
beberapa system informasi formal yang menghubungkan semua manajer, depatetmen
dan devisi.
v
Tehnologi
Elektonik Pribadi
Komputer
pribadi membuat proses komunikasi semakin cepat. Jaringan e-mail, internet dan
ekstranet korporasi akan mempercepat proses komunikasi. Kini kemungkinan untuk
mengadakan teleconference diantara berbagai lokasi, antar cabang, antar kantor
dan antar negara sangat mudah. Telepon
seluler dan mesin faks telah mempermudah komunikasi
Namun para pakar Psikologi menemukan sejumlah
dampak negatif dari kemajuan tehnologi, al :
-
manajer jarang berada dikantor, mereka cendrung
akan ketinggalan informasi dan akan menjadi korban dari politik organisasi,
karena mereka tidak berada dikantor untuk mengaetahui apa yang terjadi dan
untuk melindungi diri mereka.
-
Mereka melewatkan rumor organisasi dan
komunikasi informal yang terjadi dikator
-
Mengorbankan pertemuan dan percakapan tatap muka
hal ini akan menyulitkan pembentukan kultur yang kuat, pengembangan hubungan
kerja yang solit serta menciptaka
atmorfir saling percaya dan kooperatif yang saling mendukung.
-
Membuka peluang untuk terjadinya perilaku yang
disfungsional dar karyawan. Seperti pengiriman informasi kotor pada pihak lain.
Hambatan-hambatan Komunikasi
Dalam Organisasi
Mengatasi
Hambatan- hambatan Komunikasi