Rabu, 28 Maret 2012

Khasiat Cokelat Hitam



            Khasiat cokelat hitam sudah terlihat dari kandungannya. Sebagai makanan – baik yang dikemas dalam bentuk snack maupun bar – ia dibuat langsung dari bubuk biji cokelat yang diolah dengan tambahan gula, susu, serta flavouring (bumbu penyedap dan pewangi). Bubuk biji tanaman cokelat sendiri diyakini mengandung bahan aktif. Salah satunya, anggota geng flavonoid, epicatechin, yang termasuk antioksidan kuat. Sejak lama, flavonoid, kelompok antioksidan yang juga ditemukan pada tanaman teh, sebagian besar buah-buahan dan sayur-sayuran itu, dicurigai sebagai dalang berbagai khasiat cokelat hitam. Riset membuktikan, 1,5 ons batang cokelat hitam kira-kira memiliki 800 mg antioksidan, hampir sama jumlahnya (atau boleh jadi lebih banyak) dengan antioksidan yang terdapat di secangkir teh hitam atau red wine. Selain jumlahnya, mutu flavonoid biji cokelat pun diakui kehebatannya. Di sebuah simposium gawean American Academy for the Advancement of Science beberapa waktu lalu, sang flavonoid mendapat pengakuan sebagai antioksidan mumpuni.  Para peneliti yakin, senyawa itu dapat menetralkan efek buruk radikal bebas yang berniat menghancurkan sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Mereka dipercaya sanggup menekan oksidasi low-density lipoproteins (LDL alias kolesterol jahat), sehingga mencegah penyumbatan pada dinding pembuluh darah arteri. 

                Salah satu pabrik cokelat terbesar di Amerika Serikat, Mars Inc., pernah mensponsori sebuah penelitian di University of California. Konon, mereka menemukan flavonoid pada cokelat hitam dapat meningkatkan jumlah nitric oxide di dalam tubuh. Peningkatan itu memberi sumbangan sangat berarti buat jantung, karena nitric oxide diketahui dapat melenturkan lapisan dalam pembuluh darah. Dr. C. Vlachopoulos, yang mewakili rombongan peneliti dari Athena itu, menegaskan di forum tahunan European Society of Cardiology bahwa mengonsumsi cokelat hitam ternyata dapat memperbaiki fungsi endotel (lapisan tipis yang menutupi bagian dalam pembuluh darah), sehingga otomatis melindungi pembuluh darah dari efek merusak yang ditimbulkan radikal bebas. Penelitian ini sekaligus menjadi bukti ilmiah terpenting perihal keterkaitan cokelat hitam dengan pencegahan penyakit jantung. Selain mencegah penyakit jantung, cokelat hitam juga dipercaya dapat melindungi tubuh dari serangan stroke. 

            Hasilnya, pada tekanan darah pasien yang memakan cokelat putih tak ditemukan perubahan berarti. Sebaliknya, pada pasien yang mengonsumsi cokelat hitam, angka sistolik (tekanan darah atas) mereka turun sekitar lima poin, sedangkan angka diastolik turun hampir dua poin. “Riset yang dilakukan tanpa bantuan sponsor ini memperlihatkan, cokelat hitam dapat mengurangi tekanan darah sistolik,” ujar dr. Dirk Taubert dari Universitas Cologne.  Meski belum ada penelitian khusus, cokelat hitam juga dipercaya berkhasiat mengobati penyakit batuk. Versi para ahli, zat kimia yang ditemukan dalam cokelat hitam bahkan diklaim lebih manjur ketimbang obat batuk konvensional. Cuma sekadar klaim, atau sudah ada bukti nyata? “Kalau yang ini betul. Cokelat hitam mengandung senyawa yang disebut theobromine. Senyawa itulah yang berperan mencegah batuk. Theobromine bekerja pada ujung saraf sensorik vagus untuk menekan batuk. Ini juga termasuk kelebihan cokelat hitam yang tak dimiliki cokelat putih,” jelas dr. Luciana. Selain itu, kandungan lemak tinggi pada cokelat hitam juga dapat meningkatkan kadar lemak darah trigliserida. Alhasil, kadar kolesterol ikut meningkat.Meskipun cokelat pada dasarnya tidak mengandung kolesterol, tapi bahan tambahan untuk membuat cokelat hitam bisa jadi mengandung kolesterol. Apalagi tubuh juga membentuk kolesterol sendiri
                                                                                                                              
http://ochit.wordpress.com/khasiat-chocolates/khasiat-cokelat-hitam-tak-sekelam-sosoknya/html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar