Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad ke-18 diwali dengan
penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal,dll. Tujuan utama
mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui invasi dan
kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama mereka. Arti
kewirausahaan sendiri adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membka usaha dalam berbagai kesempatan tanpa diliputi rasa takut atau cemas
dlam kondisi yang tidak pasti. Pengertiankewirausahaan berbeda antar para ahli
diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner,1988), menjalankan
kombinasi kegiatan yang baru (Schumpter,1934),eksplorasi berbagai peluang
(Kirzner,1973),menghadapi ketidakpastian (Knight,1921)dan mendapatkan secara bersama
faktor produksi (Say,1803). Berikut ini merupakan definisi menurut para ahli
diantaranya adalah;
1. Jean Baptista Say (1816)
Seorang
wirausahawan adalah agen yang enyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya sendiri.
2. Frank Knight (1921)
Wirasahawan
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.definisi ini menekankan
pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar.
3. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan -perubahan dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi
tersebut bisa dalam bentuk.
a. Menjalankam organisasi
baru pada suatu industri.
b. Memperkenalkan produk
baru atau dengan kualitas baru.
c. Memperkenalkan metode
produksi baru.
d. Membuka pasar yang baru.
e. Memperoleh sumber pasokan
baru dari bahan atau komponen baru.
4. Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda
dengan kapasitas kewirausahaan.
5. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausaah mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum berbentuk atau belum
terindetifikasi denagn jelas, atau komponenfungsi produksinya belum
diketahuisepenuhnya.
6. Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
7. Entrepreneurship Center at Miami
University of Ohio
Kewirausahawan sebagai proses
megindentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang,cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
8. Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.
Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.
9. Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha).
10. Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Seorang
wirausaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan
pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Eksploitasi tersebut
sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang
produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau
peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan
tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya,
tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional. Kesimpulan lain
dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi.
Jika
yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang
lebih
bermental baja atau dengan kata lain lebih
memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan
untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan
wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah
untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau
agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah
pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang
diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata
wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial, dan profesional
(Soesarsono, 2002 : 48).
Berikut ini merupakan karakteristik dari
keirausahaan menurut (Masykur W):
·
Keinginan
untuk berprestasi
·
Keinginan
untuk bertanggung jawab
·
Preferensi
kepada resiko menengah
·
Persepsi
kepada kemungkian berhasil
·
Rangsangan
untuk umpan balik
·
Aktivitas
Energik
·
Orientasi
ke masa depan
·
Ketrampilan
dalam pengorganisasian
·
Sikap terhadap uang
Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar
prestasi (n Ach) tinggi. Potensi
kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai
berikut : (Masykur, Winardi)
·
Kemampuan
inovatif
·
Toleransi
terhadap kemenduaan (ambiguity)
·
Keinginan
untuk berprestasi
·
Kemampuan
perencanaan realistis
·
Kepemimpinan
berorientasi pada tujuan
·
Obyektivitas
·
Tanggung
jawab pribadi
·
Kemampuan
beradaptasi (Flexibility)
·
Kemampuan
sebagai pengorganisator dan administrator
·
Tingkat
komitmen tinggi (survival)
Jenis Kewirausahaan
(Williamson, 1961):
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil
mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2.
Imitative
Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap
skeptikal tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali,
apabila mereka tidak melakukan hal tersebut,
mereka akan kehilangan posisi relatif pada
industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan
peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi
sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan
produsen lain.
Berdasarkan analisis pustaka terkait
kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha
adalah :
1. mencari peluang usaha baru : lama usaha
dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan
2. pembiayaan : pendanaan – jumlah dan
sumber-sumber dana
3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
4. kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan
usaha
5. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga
kerja yang dimiliki
6. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan
jangka panjang, proses manajerial (POAC)
7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
Model proses kewirausahaan mencakup
tahap-tahap berikut: (Alma, 2007 : 10 – 12)
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang
berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha
baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau
jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas
dengan tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan mengelola
berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan,
SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil
resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana
wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil
yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar