·
Etika
(ethics) adalah
aturan mengenai prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku
seseorang atau klelompok mengenai apa
yang benar atau yang salah.( Daft).
·
Etika
( ethics) keyakinan
pribadi seseorang mengenai apakah suatu perilaku / tindakan atau keputusan
adalah benar atau salah. ( Griffin)
Etika
berhubungan dengan nilai-nilai
internal yang merupakan bagian dari
budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berkaitan dengan tanggung jawab
sosial yang berhubungan dengan lingkungan eksternal. Praktek bisnis yang etis atau tidak etis biasanya mencerminkan nilai-nilai, sikap, keyakinan dan pola perilaku dari budaya organisasi , maka etika
adalah masalah organisasi sekaligus masalah pribadi.
Kreteria untuk membuat keputusan yang
etis
Hampir
semua dilema etika melibatkan suatu konflik antara kebutuhan sebagian dan
keseluruhan – individu versus organisasi, organisasi versus masyarakat. Contoh, haruskah sebuah perusahaan
menerapkan pengujian alkohol dan obat-obat
terlarang untuk para karyawan yang dapat memberikan manfaat bagi
organisasi, tetapi mengurangi kebebesan individu karyawan ¿ Contoh lain, haruskah masalah kesehatan
lokal yang berpotensi timbul akibat pembuangan limbah sebuah perusahaan lebih
penting dari pada manfaat yang diberikan perusahaan tersebut dalam menciptakan
lapangan kerja luas.
Para
manajer yang menghadapi pilihan etis yang sulit ini sering memanfaatkan suatu
pendekatan normatif- yang berdasarkan norma dan nuilai-nilai untuk
membimbingnya dalam membuat keputusan.
Kreteria pembuatan keputusan yang etis :
1. Pendekatan manfaat ( utilitarian approach)
Konsep
etika yang menyatakan bahwa perilaku-perilaku moral harus menghasilkan kebaikan
terbesar bagi kelompok mayoritas.
Dengan
pendekatan ini, seorang pengambil keputusan diharapkan untuk mempertimbangkan
akibat dari setiap alternatif yang diambil terhadap semua pihak.
2.
Pendekatan
individualisme ( individualism approach)
Konsep
etika yang menyatakan suatu tindakan adalah normal jika mendukung kepentingan
jangka panjang individu yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang lebih
besar.Para individu menghitung manfaat jangka panjang terbaik yang mereka
peroleh sebagai ukuran dari keberhasilan sebuah keputusan.
3.
Pendekatan
hak-hak moral ( moral-right approach)
Konsep
etika yang memandang bahwa keputusan-keputusan moral adalah keputusan yang
tidak melanggar hak sosial dari mereka yang dipengaruhi oleh keputusan
tersebut. Maka keputusan benar secara
etika jika keputusan tidak melanggar hak asasi dari mereka yang kena
dampak keputusan itu.
Hak-hak
moral yang dapat diertimbangkan dalam pengambilan keputusan adalah :
-
Hak kebebasan pribadi
-
Hak atas kebebasan nurani
-
Hak aaats kebebeasan berbicara
-
Hak untuk perlindungan diri
-
Hak atas kehidupan dan keselamatan
4.
Pendekatan
keadilan ( justice approach)
Konsep
etika yang menyatakan bahwa keputusan – kputusan mooral harus didasarkan pada
standar keadilan, kewajaran dan sikap tidak memihak.
Ada 3 jenis
keadilan yang menjadi perhatian para manajer ;
·
Keadilan
Distributif ( distributive justice)
Konsep yang menyatakan bahwa perbedaan perlakuan atas
orang-orang jangan didasarkan pada karakteristik-karakteristik arbiter. Maka
pri dan wanita tidak boleh menerima gaji yang berbeda jika mereka melakukan
pekerjaan yang sama.
·
Keadilan
prosedural (procedural justice)
Konsep yang menyatakan bahwa atiran-aturan harus
didefinisikan secara jelas dan diterapkan secara konsisten serta tidak memihak.
·
Keadilan
konpensatori ( compensatory justive)
Konsep yang menyatakan bahwa individu-individu harus
konpensai kerugian yang adil oleh pihak yang bertanggung jawab.
Lebihlanjut individu tidak boleh dipaksa bertanggung jawab atas urusan yang
tidak berada dibawah kendali mereka.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan etis
1.
Manajer
Para manajer membawa kepribadian dan
perilaku tertentu dalam pekerjaan mereka. Kebutuhan pribadi, pengaruh keluarga,
dan latar belakang agama membentuk sitem nilai yang dimiliki seorang manajer.
Karakteristik kepribadian seperti kekuatan ego, kepercayaan diri dan rasa
kemandirian yang kuat memungkinkan para manajer membuat keputusan yang etis
2.
Organisasi
Nilai-nilai yang di terapkan organisasi
penting, riset telah menunjukkan bahwa nilai-nilai sebuah organisasi atau
departemen sangat mempengaruhi peri laku karyawan dan pembuat keputusan..
Etika manajerial ( managerial ethict)
Etika manajerial adalah standar-standar perilaku yang manajer individual
dalam pekerjaan mereka.
Bidang
mengenai etika yang penting mendapat perhatian dari para manajer adalah ;
1. Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan
mereka.
Seperti mempekerjakan dan memecat orang, upah dan kondisi
kerja yang buruk, kebebasan pribadi karyawan yang dibatasi dan tidak ada rasa
hormat menghormati. Petunjuk etika dan hukum menyarankan bahwa keputusan untuk
mempekerjakan dan memecat seseorang sebenarnya semata-mata didasarkan pada
kemampuan orang / individu untuk melaksanakan pekerjaan. Contoh lain : fakta
bahwa seorang manajer membayar seorang karyawan lebih sedikit dari pada yang
layak diterimnanya, karena manajer tahu bahwa karyawan tersebut tidak mungkin
keluar atau tidak mengambil resiko kehilangan pekerjaan. jika protes.
2.
Bagaimana
karyawan memprakukan organisasi
Bagaimana karyawan memperlakukan organisasi mereka
terutama berkenaan dengan konflik kepentingan, Konflik kepentingan muncul
ketika suatu keputusan secara potensial menguntungkan individu tetapi mungkin
merugikan organisasi. Misalnya bagian pembelian menerima hadiah dari pemasok,
menggunakan telepon perusahaan untuk kepentingan pribadi, mencuri perlengkapan
kantor, dan menambahkan pengeluran dsb.
Cara pemerintah mempenaruhi organisasi :
·
Melalui peraturan ( regulation)
-
Peraturan perlindungan lingkungan
-
Peraturan perlindungan konsumen
-
Perraturan perlindungan karyawan
-
Peraturan surat-surat berharga
-
Peraturan pajak.
·
Peraturan tidak langsung seperti penberian insentif
pajak, pelatihan bagi para pengangguran
.
Cara
organisasi mempengaruhi pemerintah :
- Kontak pribadi
- Melobi ( lobbying)
- Komite tindakan politik
- Bantuan
Tanggung
jawab sosial ( social responsibility)
Tanggung
jawab sisal adalah kewajiban manajemen untuk membuat keputusan dan mengambil
tindakan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Permasalahan
dalam membahas tentang tanggung jawab sosial ini adalah karena setiap orang
mempunyai keyakinan nyang berbeda mengenai tindakan yang benar dan yang salah .
Contoh : Jika sebuah bank menyimpan sejumlah uang milik sebuah badan pendanaan
dengan bunga yang rendah selama 90 hari dimana bank mendapat laba yang besar ,
apakah hal itu etis ¿ jika dua perusahaan
yang bergerak dibidang yang sama, kemudian salah satu berusaha agar perusahaan yang lemah menjadi bangkrut,
merupakan perbuatan yang tidak etis .
Pi hak-pihak yang berkepentingan
terhadap sebuah organisasi ( stakeholders)
Investor
dan pemegang saham, pelanggan,karyawan, pelanggan, pemasok diangaap sebagai
pihak yang berkepentingan utama, dimana organisasi tidak dapat bertahan tanpa
mereka. Pihak yang berkepentuingan lain adalah pemerintah dan msyarakat.
Masyarakat meliputi pemerintah setempat linggkungan alam . Setiap pihak yang berkepentingan mempunyai
kreteria tanggung jawab sosial yang berbeda, karena kepentingan yang berbeda
dalam organisasi.
M Mengevaluasi kinerja sosial perusahaan
1. Tangung
jawab Ekonomi ( economic responsibility)
Institusi
bisnis adalah unit ekonomi dari masyarakat, tanggung jawabnya adalah
menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan masyarakat dan memaksimalkan laba
bagi pemilik serta pemegang saham. Menurut Millton Friedman perusahaan harus
dioperasikan dengan basis laba, dengan misi tunggalnya yaitu meningkatkan
labanya selama berada dalam peraturan permainan.
2. Tanggung
jawab legal ( legal responsibility)
Mendefinisikan
apa yang dianggap penting oleh masyarakat sehubungan dengan perilaku perusahaan
yang .layak. Bisnis diharapkan untuk memenuhi tujuan ekonomi mereka dengan
kerangka kerja legal. ( sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku).
3. Tanggung
jawab etika ( ethical responsibolity)
Untuk
menjadi etis para pembuat keputusan organisasi harus bertindak atas dasar kesetaraan,
keadilan, tidak memihak, saling hormat
menghormati hak individu dan memberikan perlakuan yang berbeda hanya jika revan
dengan tugas dan tujuan organisasi. Perilaku yang tidak etis timbul ketika
keputusan memungkinkan individu atau perusahaan mendapat keuntungan dengan
mengorbankan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar