Pengendalian adalah suatu proses
pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara sisitematis agar konsisten
dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan
standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer.
Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar kinerja
dan kinerja aktual, serta tidakan yang diambil untuk mengoreksi segala
penyimpangan.
Macam-macam
pengendalian :
1. Pengendalian Antisipatif ( freeforwort)) / pengendalian pendahuluan/
pengendalian prefentif.
Pengendalian ini berfokus pada manusia,
bahan baku, sumberdaya keuangan yang mengalir kedalam organisasi. Tujuannya
adalah untuk mencegah masalah / mengantisipasi resiko yang mungkin timbul
ketika organisasi menjalankan tugas. Pengendalian ini dapat dilihat dalam
pemilihan dan perekrutan karyawan baru, inspeksi bahan baku, pembatasan
perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi tertentu.
2.
Pengendalian bersama ( concurrent control)
Pengendalian dilakukan berbarengan dengan
pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari
pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang
tepat. Pengendalian bersama meliputi self
– control , dimana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku
mereka sendiri. Misalnya dalam operasi manufaktur dengan menggunakan alat
tertentu karyawan mengukur apakah item-item yang tengah diproduksi sesuai dengan
standar kualitas atau tidak. Jika mereka melihat standar kualitas tidak sesuai
dengan satandar maka mereka akan melakukan koreksi atau memberitahu orang yang
tepat bahwa ada masalah yang harus ditangani.
3.
Pengendalian umpan balik ( feedback
control)
Kadang-kadang disebut juga pengendalian
setelah kejadian atau pengendalian output. Berfokus pada output organisasai ,
khususnya kualitas dari produk akhir.
Langkah – Langkah Pengendalian Umpan Balik
- Membentuk standar kinerja.
Dalam rencana strategik menajer mendefinisikan
tujuan yang spesifik untuk departemen fungsional, Yang melibatkan standar
kinerja yang dibandingkan dengan aktifitas organisasi. Standar kinerja bisa
meliputi ” penurunan tingkat penolakan dari 15 menjadi 3 persen” ”menaikkan
pengembalian atas investasi ke 7 persen”atau ”mengurangi tingkat kecelakaan
menjadi 100.000 jam kerja karyawan”.
Menajer harus menilai secara hati-hati apa yang
akan mereka ukur dan bagaimana mereka akan mendefinisikannya. Khususnya saat
organisasi akan memberikan balas jasa pada karyawan atas pencapaian
standar. Standar tersebut harus mencerminkan aktifitas tang memberi kontribusi
pencapaian startegi perusahaan secara keseluruhan. Standar harus didefinisikan
secara jelas agar manajer dan karyawan dapat menentukan apakah aktifitas mereka
mengarah ketarget. Standar harus dipahami oleh orang yang bertanggung jawab
meraihnya.
- Mengukur kinerja aktual
Sebagain besar organisasi membuat laporan formal
menyangkut ukuran kinerja kuantitatif yang ditinjau manajer setiap hari, tiap
minggu, atau bulan. Ukuran ini dihubungkan dengan standar yang telah ditetapkan
dalam langkah pertam diatas. Contoh, jika target atas pertumbuhan penjualan ,
organisasi harus memiliki cara untuk mengumpulkan dan melaporkan data-data
penjualanJ Jika organisasi telah mengidentifikasikan ukuran - ukuran yang tepat, pemeriksaan atas laporan
tersebut secara reguler akan membantu manajer mengetahui apakah yang dilakukan organisasi telah berjalan
sebagai mana mestinya.
- Membandingkan kinerja denga standar
Ketika manajer membaca laporan atau inspeksi
kefabrik, dia mengidentifikan apakah
kinerja aktual memenuhi, melampaaui atau tidak mencapai standar. Jika
kinerja aktual menyimpang dari standar manajer , manajer harus
menginterprediksikan penyimpangan ini. Menajer diharapkan menggali dan mencari
penyebab masalah. Jika tujuan penjualan menaikkan jumlah penjualan sebesar 10 %
dan seorang tenaga penjual hanya mampu meraih kenaikan 8%, mengapa ia gagal meraih target ? Barangkali beberapa klien
bisnisnya bangkrut, para pesaing menambah tenaga penjualan didaerah area yang
sama.atau dia membutuhkan pelatihan agar bisa membujuk klien dengan cara yang
lebih aktif. Manajer harus menyelidiki setiap penyimpangan untuk memahami faktor yang mempengaruhi
kinerja tersebut.
- Mengambil tindakan korektif
Jika kinerja menyimpang dari satndar, manajer
harus menentukan perubahan-perubahan apa yang diperlukan. Dalam pendekatan
pengendalian tradisional yang bersifat
”top down ” manajer menggunakan wewenang formal untuk melakukan
perubahan yang diperlukan. Sebaliknya menajaer yang menggunakan pebdekatan
pengendalian partisipatif akan bekerkjasama dengan karyawan untuk menentukan
tindalkan korektif yang diperlukan.
Anggaran
dan Pengendalian Keuangan
Anggaran dan kontrol keuangan tidak
hanya memberitahukan apakah organisasi berada pada pijakan keuangan yang sehat,
tetapi juga bisa menjadi indikator
kinerja lainnya. Contoh, penurunan penjualan mungkin mengisyaratkan
masalah pada produk, pelayanan konsumen atau efektifitas tenaga penjual. Begitu
juga jika beban pemeliharaan terus melampaui anggaran, organisasi harus
mengivestigasi apakah peralatan yang bersangkutan telah terlalu tua, atau
apakah karyawan paham bagaimana menggunakan peralatan secara benar. Anggaran merupakan perangkat yang digunakan untuk merencanakan pengeluaran perusahaan.
Analisis keuangan
Melalui analisis laporan keuangan manake dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan yang ada, bagai
mana kemampuan besaing dari bisnis yang dijalan. Ada beberapa ratio keuangan yang dapat digunakan manajerial :
- Rasio Likuiditas
Rumus : Hutang Lancar / Harta Lancar
2. Rasio Aktivitas
Mengukur kinerja internal yang berhubungan dengan aktifitas kunci yang
didefinisikan oleh manajemen.
Rumus : Perpuraran persediaan = Penjualan total /
persediaan rata-rata.
3. Ratio Profitabilitas
Mengukur laba perusahaan relatif terhadap sumber
laba. Seperti penjualan atau aktiva.
Salah satu ratio profitabilitas yang penting adalah margin laba dari penjualan. Yang dihitung sebagai laba bersih
dibagi penjualan total. Begitu juga margin
kotor adalah laba kotor dibagi dengan total penjualan.Ukuran
profitabilitas yang lain adalah
pengembalian atas aktiva total ( return on total asset - ROA), yaitu persentase yang
mengidentifikasikan berapa banyak yang dihasilkan perusahaan dari total
aktivanya.
Rumus : ROA = laba
bersih / aktiva total
4. Ratio Leverage
Sumber : Materi Pengantar Manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar